Jateng
Senin, 3 Oktober 2022 - 19:12 WIB

Dinsos: Banyak Gelandangan di Semarang Berasal dari Luar Kota

Ponco Wiyono  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gelandangan (Dok/JIBI)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengaku resah dengan banyaknya pengemis, gelandangan, orang terlantar (PGOT) dan anak jalanan yang berkeliaran di jalanan Kota Semarang. Dinsos Semarang menyebut mayoritas gelandangan itu sebenarnya berasal dari luar Kota Semarang.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Tuna Sosial dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinsos Kota Semarang, Bambang Sumedi, saat menggelar razia PGOT bersama Satpol PP Kota Semarang, Senin (3/10/2022). Bambang mengatakan gelandangan maupun anak jalanan yang terjaring dan berasal dari luar Kota Semarang akan dikembalikan ke daerah asal.

Advertisement

“Kalau yang dari luar kota kami kembalikan ke kota asal. Tapi, kami koordinasi dulu dengan Dinsos setempat, sehingga mereka benar-benar pulang [daerah asal],” ujar Bambang.

Dalam kegiatan itu, Bambang juga menyebut sebelum dipulangkan para gelandangan yang berkeliaran di Kota Semarang itu akan dilakukan penilaian. “Penilaian penting karena akan diketahui potensi-potensi mereka, karena diharapkan setelah dtangkap dan dibina mereka tidak lagi kembali ke jalanan,” sambung Bambang.

Pembinaan dan penilaian akan dilakukan di panti rehabilitasi sosial Among Jiwo yang terletak di Ngaliyan, Kota Semarang. Mereka akan menjalani rehabilitasi cukup lama di panti tersebut sembari Dinsos Semarang melakukan penyelidikan tentang alamat asal gelandangan itu.

Advertisement

Baca juga: Satpol PP Semarang Bersihkan Bedeng Liar di Kolong Jembatan Air Mancur

PGOT dan anak jalanan disebut Bambang sulit diketahui asalnya lantaran mereka hidup berpindah-pindah. “Kami berusaha memenuhi kebutuhan dasarnya baik masalah pendidikan atau yang lainnya, terutama bagi PGOT yang berasal dari Kota Semarang,” jelasnya.

Dalam razia kali ini, terjaring empat orang PGOT yang tiga di antaranya berasal dari luar kota. Keempatnya oleh Dinsos segera dibawa ke Panti Among Jiwo untuk dibina.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif