Jateng
Selasa, 7 Maret 2017 - 21:50 WIB

Dinsos Semarang Kesulitan Cari Keberadaan Nenek Pengemis

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengemis (Ahopefulsign.com)

Kisah tragis dialami seorang nenek yang dipaksa mengemis di Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang saat ini tengah mencari keberadaan keluarga Supini, nenek berusia 92 tahun yang dipaksa mengemis di Semarang. Informasi yang diperoleh Dinsos, Supini berasal dari Ngaran, Kecamatan Grabag, Kabupaten Semarang.

Advertisement

“Alamat yang diberikan korban [Supini] sudah sangat jelas. Tapi hingga kini kami belum menemukan keberadaan mereka di sana, baik keluarga atau kerabat terdekat nenek itu,” ujar Kepala UPTD Panti Rehabilitasi Among Jiwo, Semarang, Sudiyono, saat dijumpai Semarangpos.com di Pantai Rehabilitasi Among Jiwo, Selasa (7/3/2017).

Sudiyono menyebutkan setelah dibawa ke Panti Among Jiwo, kondisi Supini saat ini terus membaik. Kejiwaannya pun stabil dan tidak meledak-ledak seperti saat ditangkap oleh petugas Dinsos maupun aparat Polrestabes Semarang, Senin (6/3/2017).

“Kondisinya saat ini sudah cukup membaik. Kejiwaannya juga sudah tenang. Ia sudah bisa diajak ngobrol. Tapi setiap diajak berbicara dia selalu meminta untuk diantar pulang. Hla bingungnya mau diantar kemana? Takutnya malah nanti dibawa orang yang enggak bertanggung jawab lagi dan memaksanya untuk mengemis,” beber Sudiyono.

Advertisement

Seperti diberitakan Semarangpos.com sebelumnya, kabar terkait Supini yang mengemis karena dipaksa oleh pria bernama Suwarno, asal Sragen, itu diketahui aparat Polrestabes Semarang setelah beritanya mencuat di jejaring media sosial (Medsos). Bahkan, video terkait Supini yang tengah mengemis atas perintah Suwarno sempat menjadi viral Medsos.

Mengetahui informasi itu, aparat Polrestabes pun langsung melakukan pencarian terhadap nenek pengemis itu. Nenek itu pun langsung dijemput aparat kepolisian bersama Suwarno saat berada di lampu merah perempatan RSUP Kariadi, Semarang, Senin pagi.

“Nenek itu sebenarnya sudah berulangkali masuk ke Panti Among Jiwo karena terjaring razia PGOT yang dilakukan Dinsos. Tapi, dia selalu keluar dijemput oleh tersangka [Suwarno] yang mengaku sebagai cucunya. Tapi, ternyata belakangan diketahui jika pria itu bukan cucunya dan tidak punya hubungan keluarga. Dia malah mengeksploitasi nenek itu untuk mengemis,” beber Sudiyono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif