Jateng
Minggu, 14 Oktober 2018 - 20:20 WIB

Disangka FPI Agenda LGBT, Polisi Bubarkan Acara K-Pop di Magelang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Aparat Kepolisian Resor (Polres) Magelang membubarkan sebuah acara bernuansa Korean (K) Pop yang digelar di Armada Town Square (Artos), Kota Magelang, Minggu (14/10/2018). Pembubaran dilakukan menyusul beredarnya isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dalam acara tersebut.

Informasi yang diperoleh Semarangpos.com, isu adanya unsur LGBT dalam acara bertajuk Little Korea itu dihembuskan salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam, Front Pembela Islam (FPI) Kota Magelang. Bahkan, akibat tersebarnya isu itu massa FPI sempat mendatangi mal tempat acara tersebut berlangsung.

Advertisement

Meski demikian, pembubaran oleh FPI urung dilakukan. Aparat Polres Kota Magelang yang datang ke lokasi langsung meminta pihak penyelenggara serta manajemen mal untuk membubarkan acara itu.

“Memang benar acara itu kami bubarkan. Tentunya dengan cara persuasif. Kebetulan pihak penyelenggara dan manajemen mal kooperatif, sehingga mau membatalkan acara itu,” ujar Kapolres Magelang, AKBP Hari Purnomo, saat dihubungi Semarangpos.com, Minggu petang.

Hari mengatakan alasan pihaknya membubarkan acara bernuansa K-Pop itu. Selain tidak mengantongi izin kepolisian, pihaknya juga tidak ingin terjadi keributan karena adanya isu unsur LGBT dalam acara tersebut.

Advertisement

“Kalau benar atau tidaknya acara ini mengandung unsur LGBT saya tidak tahu. Kami masih melakukan pendalaman [penyelidikan]. Tapi, isu yang beredar di masyarakat sudah seperti itu [acara LGBT]. Demi menjaga keamanan wilayah, kami pun mengambil inisiatif untuk membubarkan acaranya,” imbuh Hari.

Hari menyebutkan acara bernuansa K-Pop itu sebenarnya merupakan ajang kompetisi menyanyi dan menari ala Korea. Namun, dalam satu sesi acara itu terdapat lomba makan permen sambil menari secara berpasang-pasangan.

“Mungkin itu yang membuat beredar isu kalau acara ini mengandung unsur LGBT,” tegas Hari.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif