Jateng
Selasa, 7 Desember 2021 - 20:20 WIB

Disdikpora Kudus Kebut Proses Perbaikan 11 Sekolah yang Rusak

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perbaikan dua ruang kelas di SD 4 Prambatan Kidul, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (Antara)

Solopos.com, KUDUS — Perbaikan 11 sekolah rusak tingkat SD dan SMP di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai dikebut agar bisa selesai sesuai rencana pada 25 Desember 2021, sehingga bisa digunakan untuk proses belajar mengajar.

“Saat ini proyek perbaikan 11 sekolah tersebut sudah dimulai. Sedangkan progresnya cukup bagus sesuai rencana sehingga optimistis 25 Desember 2021 bisa selesai,” kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Zubaidi di Kudus, Selasa.

Advertisement

Agar sesuai target, kata dia, para pelaksana proyek diminta untuk mempercepat pengerjaannya dengan menambah jam kerja atau jumlah pekerjanya.

Baca juga: Bupati Jepara Ancam Tutup Sekolah yang Berani Tahan Ijazah Siswa

Perbaikan perlu diselesaikan tepat waktu, karena bangunan sekolah tersebut sangat dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar siswa.

Advertisement

Dari sebelas sekolah yang mendapatkan alokasi anggaran untuk perbaikan, tercatat hanya sembilan sekolah yang ruang kelasnya diperbaiki. Sedangkan dua sekolah hanya perbaikan pagar dan gedung perpustakaan yang pengerjaannya secara penunjukan langsung.

Sekolah yang diperbaiki seperti dikutip dari Antara, terdiri atas satu SMP dan lainnya sekolah dasar (SD). Di antaranya SD 4 Prambatan Kidul, SD 2 Sambung, SD 1 Terban, SD 3 Payaman, SD 2 Megawon, SD 3 Bakalan Krapyak. Lalu SD 3 Jepang Pakis, SD Krandon, SD 2 Mlati Norowito, SD 3 Undaan Tengah, dan SMP 1 Mejobo.

Baca juga: Hidden Canyon, Mutiara Tersembunyi di Kaki Pegunungan Muria

Advertisement

Alokasi anggaran sebesar Rp1,6 miliar melalui APBD Perubahan 2021. Sedangkan alokasi masing-masing SD juga bervariasi karena jenis pekerjaannya juga berbeda-beda.

Sementara itu Kepala SD 4 Prambatan Kidul Himawanto mengungkapkan perbaikan ruang kelas yang rusak dimulai 26 November 2021, sedangkan yang diperbaiki hanya dua ruang, yakni kelas I dan II dengan nilai kontrak Rp189,4 juta. Sedangkan ruang kelas III yang juga rusak diusulkan tahun 2022.

Meskipun ada perbaikan ruang kelas, siswa tetap masuk sekolah secara terjadwal dengan memanfaatkan empat ruang yang tersedia. Sedangkan pemanfaatan ruang mushala tidak diperkenankan lagi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif