SOLOPOS.COM - Sari Wijayati saat sidang disertasi untuk mendapatkan gelar Doktor Manajemen (DM) dalam Program Studi (Prodi) DM Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Senin (28/8/2023). (Istimewa/Humas UKSW)

Solopos.com, SALATIGADisertasi tentang pemasaran obat tak sesuai label mengantarkan Sari Wijayanti secara sah menyandang gelar Doktor Manajemen (DM) dalam Program Studi (Prodi) DM Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Senin (28/8/2023).

Meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,92 atau cumlaude, ia menjadi lulusan ke-62 Prodi DM. Sari Wijayanti mengangkat disertasi berjudul Menciptakan Keunggulan Kompetitif Pemasaran Obat Tak Sesuai Label Pada Perusahaan Farmasi Multinasional pada yudisium di ruang Probowinoto Gedung G UKSW.

Dekan FEB UKSW Salatiga, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Ak., memimpin jalannya yudisium. Ia didampingi Promotor Prof. John J.O.I Ihalauw, S.E., Ph.D dan Ko-Promotor Dr. Linda Kusuma, SE., MM.

Di hadapan para penguji yang terdiri atas Dr. Antonius Surjo Abdi, SE, MM., Albert Kriestian N.A.N., SE., MM., Ph.D, dan Yenny Purwati, SE., MBA., Ph.D., Sari Wijayanti memaparkan hasil disertasinya.

Menurut Dosen Kewirausahaan Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan (IKBP) ini, obat tak sesuai label menjadi pilihan bagi pelanggan untuk memberikan terapi yang terbaik bagi pasiennya karena standar lini pengobatan yang sudah tidak memadai ataupun faktor situasional, seperti pandemi Covid-19.

Sehingga, ia melanjutkan, bagi perusahaan farmasi multinasional, hal ini merupakan peluang untuk meningkatkan penjualan karena adanya peresepan obat tak sesuai label.

Beberapa alasan perusahaan farmasi di Indonesia menerapkan pemasaran obat tak sesuai label adanya tuntutan target penjualan, belum adanya persetujuan dari pemerintah dan clinical trial dari pelanggan, serta situasi yang tidak dapat dikendalikan, seperti pandemi Covid-19.

Sementara itu, persoalan penelitian kedua mengenai implementasi pemasaran obat tak sesuai label pada perusahaan farmasi multinasional di Indonesia adalah diperlukan pemimpin opini utama untuk memberi masukan mengenai produk baru dalam melakukan clinical trial didukung dengan advisory board.

Selain itu, juga terjadinya perang konsep antarperusahaan farmasi yang mendorong peresepan obat tak sesuai label serta memperhatikan dan membidik segmen pasar yang dituju guna meningkatkan penjualan.

Persoalan penelitian ketiga mengenai dampak pemasaran obat tak sesuai label pada perusahaan farmasi multinasional di Indonesia adalah adanya tuntutan target penjualan membuat departemen pemasaran melakukan penyesuaian strategi dan taktik. Selain itu juga pertumbuhan pasar yang terbatas.

“Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa pemasaran obat tak sesuai label memberikan kontribusi terhadap penjualan. Pemasaran obat tak sesuai label ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang tidak dapat dipenuhi oleh produk lain untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien,” terang wanita asal Salatiga ini.

Dr. Yefta Andi Kus Noegroho memberikan ucapan selamat atas raihan gelar doktor yang diperoleh Sari Wijayanti. Dekan FEB ini berpesan agar Sari Wijayanti dapat terus berkarya di manapun ia berada dan menggunakan ilmu untuk kebaikan umat manusia.

Dikatakannya, hampir seluruh prodi di FEB telah menyandang akreditasi Unggul. Prodi DM merupakan program studi pertama di UKSW yang terakreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri.

“Ini capaian yang harus kita pertahankan bersama. Setiap lulusan yang lulus dari Prodi DM harus menjaga nama baik almamater,” tandasnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya