Jateng
Rabu, 21 Februari 2024 - 11:10 WIB

Dishanpan Jateng: Stok Pangan Aman, Cadangan Beras Masih 270 Ton

Adhik Kurniawan  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok beras di Jawa Tengah. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG–Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), mengklaim kondisi pangan di wilayah setempat masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada Februari 2024 ini, stok beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) masih ada 270 ton setara beras.

Kepala Dishanpan Jateng, Dyah Lukisari, mengatakan stok beras aman itu juga mencangkup kebutuhan di wilayah terdampak bencana seperti Demak dan daerah kemiskinan ekstrem. Dia menambahkan stok cadangan pangan didistribusikan untuk mencukupi kebutuhan pangan di masing-masing wilayah.

Advertisement

“Kita punya stok cadangan pangan Pemprov [Pemerintah Provinsi] 270 ton setara beras. Sebelumnya setara 300 [on] lebih pada bulan Januari. Kemudian berkurang digunakan untuk kegiatan termasuk penanganan kemiskinan,” kata Dyah kepada wartawan di Semarang, Rabu (21/2/2024).

Dyah menyebut di Demak, Pemprov Jateng menggelontorkan 10 ton cadangan beras dan ditambah bantuan dari pusat serta 2 ton dari daerah. Pihaknya menyarankan agar daerah terdampak banjir mengusulkan bantuan ke pusat untuk pemulihan.

“Kalau ini nanti masih kurang pascapemulihan, ini kan 14 hari ga bisa ngapa-ngapain, pemulihan butuh waktu. Ini mungkin kalau butuh bantuan cadangan pangan dari pusat maka daerah harus mengajukan cadangan pangan dari pusat. Kami dorong Demak mengajukan ke Bulog itu untuk pemulihan,” jelasnya.

Advertisement

Ke depan Pemprov Jateng berencana menambah anggaran pengadaan cadangan pangan seiring dengan panen raya padi. Pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk pengadaan sekitar Rp450 juta untuk menambah cadangan pangan Pemprov Jateng.

“Tapi nanti kalau ada anggaran perubahan mungkin kita akan usulkan menambah lagi,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, puncak panen raya di sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) diproyeksikan terjadi pada saat Ramadan dan Lebaran atau Maret dan April.

Advertisement

Panen raya nanti diharapkan menjadi penyelamat dari inflasi serta menjawab kekhawatiran akan stok pangan di masyarakat di tengah isu kenaikan harga beras yang tak kunjung turun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif