Jateng
Senin, 10 Mei 2021 - 23:00 WIB

Dishub Semarang Catat 8 Titik Kemacetan Jelang Lebaran

M. Faisal Nur Ikhsan  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kemacetan di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Facebook—MIK Semar)

Solopos.com, SEMARANG — Larangan mudik yang diberlakukan pemerintah pusat pimpinan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjelang Lebaran 2021 tak menyebabkan Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah bebas macet. Buktinya Dinas Perhubungan atau Dishub Kota Semarang yang melakukan pemantauan lalu lintas mendeteksi adanya delapan titik kemacetan di kota ini.

“Ada 21 ruas jalan, termasuk kawasan TPU Bergota, pusat oleh-oleh Pandanaran, dan mal,” jelas Kepala Dishub Kota Semarang Endro P. Martanto, Senin (10/5/2021).

Advertisement

Kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Endro menyampaikan bahwa kemacetan berpotensi terjadi di sejumlah titik. Indikasinya terlihat dari perbandingan antara volume kendaraan yang lewat dengan kapasitas ruas jalan. Angka tersebut nantinya akan menunjukkan level of service (LOS) dengan skala penilaian A hingga F.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Tanah Abang dan Thamrin City Padat

Setidaknya, di Kota Semarang menurut dia, ada delapan ruas jalan yang berpotensi mengalami kemacetan atau memiliki LOS E seperti Jl. Jenderal Urip Sumoharjo yang rawan mengalami kemacetan di pagi hari. Dishub Kota Semarang mencatat perbandingan antara volume kendaraan yang lewat dengan kapasitas ruas jalan di lokasi tersebut mencapai 0,90.

Advertisement

Sementara itu, titik kemacetan lain juga terjadi di Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Kaligawe, Jl. Pudak Payung, Jl. Setia Budi, Jl. Sultan Agung, dan Jl. Veteran. Di ke enam ruas jalan tersebut, potensi kemacetan terjadi sepanjang hari, baik di pagi ataupun sore hari.

Di Jl. MT. Haryono, kemacetan berpotensi terjadi pada pagi hari. Pasalnya, kapasitas luas jalan tersebut hanya mampu menampung 3564 kendaraan. Sedangkan pada pagi hari, jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut bisa mencapai 3241 unit kendaraan.

Volume Meningkat Sore

Dishub Kota Semarang juga mencatat bahwa peningkatan volume kendaraan umumnya terjadi di sore hari, seperti di Jl. MH. Thamrin dan Jl. Tendean. Meskipun terjadi kemacetan di sejumlah titik, Endro mengungkapkan bahwa volume kendaraan yang melintas di Kota Semarang masih jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Yang jelas menurun drastis dibanding [Lebaran tahun] 2019 dan 2020 lalu,” tambahnya.

Advertisement

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengimbau masyarakat Kota Semarang untuk tidak mudik selama libur Lebaran nanti. Larangan tersebut berlaku tak hanya bagi mereka yang berencana mudik ke luar daerah, tapi juga mudik lokal. Dengan larangan tersebut, Hendi, sapaan akrabnya, berharap agar potensi penularan Covid-19 dapat berkurang.

“Kita memperhatikan hal yang lebih besar supaya tidak terjadi persebaran Covid-19 yang meluas dari orang-orang yang datang dari luas wilayah,” jelas Hendi pada pekan lalu.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif