SOLOPOS.COM - Ilustrasi kantong plastik (theregister.co.nz)

Solopos, SEMARANG — Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menargetkan Hari Raya Iduladha tahun 2024 bebas plastik sekali pakai. Demi mewujudkan hal itu, masyarakat pun diminta menggunakan besek atau daun sebagai wadah daging kurban.

Kepala Bidang Perternakan Dispertan Kota Semarang, Chairun Nisa, mengimbau masyarakat untuk peduli dengan dampak pemakaian plastik sekali pakai saat hari raya kurban nanti. Maka dari itu, pihaknya melarang penggunaan plastik untuk wadah daging kurban.

Promosi Didukung BRINita, Poktan di Jakarta Sulap Lahan Terbengkalai Jadi Produktif

”Seperti tahun-tahun sebelumnya mudah-mudahan Iduladha [tahun ini] bebas plastik. Jadi untuk pembagian hewan kurban kalau bisa pakai daun atau besek,” kata Chairun Nisa kepada Solopos.com, Selasa (11/6/24).

Sementara itu, demi terlaksananya penyembelihan hewan kurban yang bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin disease (LSD) atau virus lato-lato, Dispertan Kota Semaran sudah membentuk tim satgas untuk mencegah dan menangani persoalan tersebut.

Dalam waktu dekat, Chariun Nisa beserta tim satgas bakal melakukan pengecekan terhadap penjual hewan kurban di tiga kecamatan. Pengecekkan tersebut guna memastikan hewan-hewan yang dijual layak dari segi kesehatan dan lain-lainnya.

”Rencana Kamis [14/6/2024] besok kami melakukan pengecekan ke Kecamatan Ganyamsari, Pedurungan, dan Banyumanik. Jika ditemukan hewan kurban terpapar PMK, maka kami sarankan untuk tidak dijual,” ungkapnya.

Selain membentuk satgas pengawasan perdagangan sampai pemotongan hewan kurban. Dispertan Kota Semarang juga membekali 32 takmir masjid cara menangani dan menyembelih hewan kurban yang sesuai dengan syariat Islam.

Dispertan juga turut menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang dan Juru Sembelih Halal (Juhela) untuk membekali takmir masjid. Selain diberi materi dasar, mereka juga diberi kesempatan untuk praktik bagaimana menjatuhkan hewan kurban, menyembelih sampai pemotongan daging qurban.

“Kami ingin mengedukasi ke masyarakat bagaimana menangani hewan kurban sebelum dan sesudah disembelih, lalu cara mengkuliti sampai pemotongan daging yang aman, sehat, utuh dan halal,” tandas perempuan yang akrab disapa Nisa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya