Jateng
Rabu, 22 Februari 2023 - 18:53 WIB

Distanbun Jateng Minta Pemerintah Tidak Impor Beras saat Musim Panen

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Distanbun Jateng, Supriyanto. (Solopos.com-Antara)

Solopos.com, BATANG — Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Supriyanto, meminta pemerintah pusat tidak melakukan impor beras saat petani mengalami musim panen. Hal itu perlu dilakukan agar petani tidak mengalami kerugian akibat melimpahnya komoditas pokok itu di pasar.

Supriyanto mengaku pihaknya akan berpihak kepada petani terhadap rencana pemerintah pusat melakukan impor beras. “Silakan pemerintah impor beras. Akan tetapi, impor beras jangan pada saat memasuki panen raya. Kasihan para petani,” ujar Supriyanto.

Advertisement

Menurut dia, pemerintah pusat dapat melakukan impor beras apabila ketersediaan pangan sudah mulai berkurang. Meski demikian, impor itu sebisa mungkin tidak dilakukan saat datang masa panen raya.

“Harapannya begitu. Jika kalkulasi pangan tidak aman, silakan [impor beras]. Akan tetapi kami tetap akan berproduksi,” katanya.

Supriyanto mengatakan panen raya di Jateng diperkirakan mulai Februari dan puncaknya pada Maret 2023. Sementara pada bulan April nanti diperkirakan akan mengalami penurunan.

Advertisement

“Yang jelas keberpihakan kami adalah pada para petani. Apabila para petani teriak, bagaimana muka saya,” katanya.

Ia menambahkan pihaknya menjamin stok beras maupun cabai dan bawang masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran 2023. Hal itu tentunya akan berpengaruh pada laju inflasi di Jateng.

Distanbun Jateng juga telah menginstruksikan kelompok tani di sejumlah wilayah untuk intensif menanam bawang merah, cabai merah, dan beberapa jenis komoditas pangan lainnya. Hal itu sebagai upaya penyediaan stok dan pemenuhan permintaan pasar pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran atau Idulfitri.

Advertisement

“Kami punya teman bentukan Kementerian [Pertanian], namanya Champion. Mereka sudah mendorong petani untuk menanam komoditas yang seksi jelang hari besar, terutama bawang merah dan cabai sejak Januari kemarin. Supaya nanti jelang Ramadan, kenaikannya tidak terlalu tinggi,” ujar Supriyanto kepada Solopos.com, Selsa (21/2/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif