SOLOPOS.COM - Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto. (Solopos.com-Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengaku adanya kendala dalam distribusi air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan di wilayahnya. Kendala itu muncul menyusul terbatasnya armada pengangkut air atau truk tangki.

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, mengatakan pihaknya tidak memiliki armada tangki untuk mengangkut air bersih sehingga selama ini mengandalkan truk tangki PDAM Tirta Moedal Kota Semarang. Meski demikian, PDAM Kota Semarang tidak mungkin meminjamkan seluruh armada tangkinya karena juga membutuhkan untuk pengiriman air ke pelanggan.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Setiap hari, PDAM Kota Semarang meminjamkan enam truk tangki kepada BPBD. “Saat ini, dari PDAM hanya mengirimkan enam armada setiap harinya untuk kami,” kata Endro dikutip dari Antara, Jumat (27/10/2023).

Padahal, kata dia, BPBD Kota Semarang mendapatkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp114 juta untuk pembelian air bersih menyikapi dampak kekeringan yang meluas. Namun, keterbatasan armada itu pun mempengaruhi serapan BTT air bersih yang hingga kini baru mencapai 6,4 persen. Sedangkan, mekanismenya BTT air bersih itu harus habis dalam satu bulan.

“BTT itu mekanismenya dalam satu bulan harus habis, padahal yang diberikan ke kami [alokasinya] hampir 570 tangki. Tapi, baru terserap 6,4 persen karena terbatas armada,” katanya.

Meski demikian, Endro meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini BPBD Kota Semarang juga bekerja sama dengan pihak ketiga, melalui anggaran corporate social responsibilty (CSR) untuk pemenuhan air bersih.

“Dengan adanya situasi kekeringan ini, [bantuan] CSR semakin meningkat, mulai dari Pertamina, PLN, Indonesia Power, Si Gesit dan pihak ketiga lainnya,” katanya.

Untuk wilayah yang masih rutin meminta kiriman air bersih, antara lain Kecamatan Banyumanik, Tembalang, Ngaliyan dan Gunungpati yang didistribusikan hampir setiap hari

Endro akan segera melakukan evaluasi terkait ketersediaan armada tangki air bersih, mengingat armada tersebut memiliki banyak fungsi dan tidak hanya untuk pengiriman air bersih.

“Rencana kami akan membeli tangki tapi anggaran tahun depan, bukan BTT. BTT ini untuk kebencanaan saja seperti rumah roboh karena tanah longsor, angin puting beliung, banjir dan kekurangan air ini dampak bencana kekeringan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya