SOLOPOS.COM - Stok elpiji 3 kg diklaim memenuhi kebutuhan, Kamis (8/1/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kusniati, pemilik pangkalan penjualan liquefied petroleum gas (LPG/elpiji) kemasan tabung kapasitas 3 kg di Jl. Parangkusumo, Sidodadi, Pajang, Laweyan, Solo, Jawa Tengah menghitung tabung yang baru didistribusikan ke tempat usahanya itu, Kamis (8/1/2015). Meskipun permintaan elpiji 3 kg meningkat akibat beralihnya pengguna elpiji kemasan tabung berkapasitas 12 kg, namun stok elpiji 3 kg tetap tersedia dengan harga jual Rp15.000/tabung. Perpindahan konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg itu dipicu kenaikan harga elpiji 12 kg. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Stok elpiji 3 kg diklaim memenuhi kebutuhan, Kamis (8/1/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Distribusi Elpiji 3 kilogram di Jawa Tengah dan DIY bakal ditambah. Pertamina DIY menyatakan akan menambah pasokan elpiji “melon” sebanyak 7,5% dari pasokan biasa 

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Perseroan Terbatas Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional IV Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta menambah pasokan elpiji ukuran tabung 3 kilogram sebesar 7,5% selama bulan Januari 2015.

“Penambahan pasokan ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya migrasi dari konsumen elpiji ukuran tabung 12 kg ke ukuran tabung 3 kg,” kata staf External Relation Pertamina MOR IV Reno Fridaryanto seperti dikutip Antara, Selasa (3/3/2015).

Ia mengakui migrasi tersebut sudah terlihat, yaitu selama bulan Januari 2015 konsumsi elpiji ukuran tabung 12 kg tidak setinggi tahun lalu. Selama bulan Januari tahun ini, total konsumsi elpiji ukuran tabung 12 kg untuk Jateng-DIY mencapai 5.662 Metrik Ton.

Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi elpiji ukuran tabung 12 kg bulanan selama tahun lalu yang hampir mencapai 11 ribu MT. Sedangkan untuk elpiji ukuran tabung 3 kg sendiri ada penambahan sebesar 7,5 persen jika dibandingkan konsumsi bulanan pada tahun lalu.

“Selama bulan Januari lalu kami menyalurkan 68.477 MT untuk elpiji ukuran tabung 3 kg. Jumlah tersebut sudah termasuk peningkatan 7,5 persen,” katanya.

Pihaknya tidak memungkiri, kemungkinan migrasi konsumsi dari elpiji nonsubsidi ke elpiji subsidi cukup besar mengingat disparitas harga yang sangat besar. Apalagi, akibat dari kenaikan harga minyak mentah dunia, harga elpiji nonsubsidipun dinaikkan sebesar Rp5.000/tabung per 1 Maret lalu.

“Meski demikian kami mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama kalangan menengah dan menengah atas agar tetap menggunakan elpiji nonsubsidi,” katanya.

Diharapkan, penggunaan elpiji subsidi bisa tepat sasaran di antaranya kepada keluarga dengan penghasilan tidak lebih dari Rp1,5 juta/bulan, UKM dengan omzet di bawah Rp30 juta/bulan, dan penduduk musiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya