Jateng
Senin, 27 Juli 2020 - 20:48 WIB

Ditarget Tes PCR 4.991/Hari, Jateng Minta Tambahan 20 Ahli Laboratorium

Imam Yuda Saputra  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes swab PCR (Antara-Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengajukan tambahan 20 tenaga ahli dan sarana di bidang laboratorium. Hal itu dilakukan sebagai upaya Jateng memenuhi target menggelar tes polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 4.991 spesimen per hari.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengatakan sesuai instruksi pemerintah pusat, Jateng ditarget mampu melakukan tes PCR sebanyak 4.991 per hari. Untuk itu, pihaknya pun memerlukan penambahan tenaga ahli dan sarana di laboratorium.

Advertisement

“Iya, bukan hanya tenaga ahlinya, tapi juga alat dan reagen tes Covid-19 dan macam-macam yang dibutuhkan. Kita ditarget untuk mengambil spesimen 4.991 per harinya,” ujar Yulianto di Kantor Pemprov Jateng, Senin (27/7/2020).

Wow, Tiga Robot Ikut “Diwisuda” di Undip Semarang

Yulianto mengatakan saat ini Jateng masih membutuhkan sekitar 20 tenaga ahli laboratorium PCR. Sejauh ini, dari laboratorium yang sudah ada, Jateng baru bisa melayani sekitar 4.000 tes PCR per hari.

Advertisement

Selain target tes PCR, pihaknya juga menyampaikan pentingnya peran program Jogo Tonggo dalam menangani Covid-19. Dari program tersebut masyarakat bisa aktif mendata  kelompok yang rentan, seperti ibu hamil, lansia, penyandang sakit tak menular dan menular.

Macan Lawu Karanganyar Bongkar Praktik Pembuatan STNK Palsu, Tempat Produksi di Solo

“Pengelompokan itu untuk meminimalisasi angka kematian. Program Jogo Tonggo sangat berperan karena berbasis masyarakat dan mereka punya datanya. Nah, kelompok ini yang perlu kita perhatikan dan prioritaskan,” ujarnya.

Advertisement

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menuturkan penting untuk memaksimalkan program Jogo Tonggo dalam menghadapi pandemi Covid-19. Untuk itu, ia mengundang sejumlah pakar ilmu sosial untuk menemukan pola edukasi kepada masyarakat terkait kebiasaan baru.

Cemburu, Pria Godong Grobogan Bacok Saudaranya

“Jadi hari ini kita mengumpulkan para pakar ilmu sosial, untuk mencari cara mengedukasi masyarakat. Jadi lebih baik mengedukasi masyarakat dengan cara memberikan penguatan terhadap cerita sukses daripada memberikan pemidanaan,” jelasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif