Jateng
Kamis, 13 September 2018 - 18:50 WIB

Dituduh Plagiat, Profesor Udinus Lapor ke Kemenristekdikti

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash; </strong>Perselisihan antara dua guru besar perguruan tinggi di Semarang kian memanas. Perselisihan itu bahkan berujung pelaporan guru besar kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Prof. Supriadi Rustad, terhadap Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof. Fathur Rokhman, ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Lembaga Layanan (LL) Pendidikan Tinggi (Dikti) Wilayah VI Jawa Tengah (Jateng), Rabu (12/9/2018).</p><p>Dalam laporan yang disampaikan melalui surat kepada Kepala LL Dikti Wilayah VI, Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd, Kons itu, Supriadi menyatakan bahwa dirinya telah dituduh melakukan plagiat atau penjiplakan oleh Rektor Unnes.</p><p>Tuduhan itu tidak disampaikan secara langsung Rektor Unnes kepada Supriadi. Namun, tuduhan itu disampaikan Fathur Rokhman kepada putri Supriadi yang bertugas sebagai dosen di Unnes pada Jumat (7/9/2018).</p><p>&ldquo;Dengan hormat saya memohon LL Dikti meminta kepada Prof. Fathur Rokhman untuk menyerahkan data plagiat yang disebut telah dilakukan saya dengan menjiplak karyanya,&rdquo; ujar Supriadi kepada <em>Semarangpos.com</em>, Kamis (13/9/2018).</p><p>Supriadi juga mendesak Kepala LL Dikti Wilayah VI, Prof. Dr. DYP. Sugiharto, M.Pd, Kons, untuk membentuk tim pemeriksa kasus dugaan plagiat yang dilakukannya.</p><p>Selain itu, Supriadi juga meminta LL Dikti Wilayah VI menggelar sidang pemeriksaan kasus tuduhan plagiat itu dengan menghadirkan tim Etika Akademik Udinus, tim pemeriksa LL Dikti, dan tim independen dari Kemenristekdikti</p><p>&ldquo;Saya juga berharap LL Dikti mengupayakan sebuah sidang pemeriksaan terbuka yang bisa dihadiri mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum,&rdquo; ujar Supriadi.</p><p>Perselisihan antara Supriadi dan Fathur Rokhman sebenarnya sudah terjadi sejak 2014 lalu, saat keduanya terlibat persaingan pada Pemilihan Rektor Unnes periode 2014-2018.</p><p>Meski demikian, persaingan antarkedua guru besar kampus di Semarang itu sempat mereda setelah Supriadi memutuskan mundur dari pencalonan rektor dan dosen Unnes.</p><p>Akan tetapi, perselisihan itu kembali memanas menyusul dugaan plagiat yang dilakukan Fathur Rokhman menjelang Pemilihan Rektor Unnes periode 2018-2022. Fathur diduga telah melakukan plagiat karya mahasiswanya, Anif Rida, dalam prosiding Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya (Kolita) 1 Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta 2003.</p><p>Kasus dugaan plagiat Fathur Rokhman ini sempat mencuat dan diberitakan sejumlah media online. Fathur pun menuduh salah media online yang memberitakan kasus plagiat itu milik Supriadi.</p><p>Namun, Supriadi memantah dan menyatakan tak tahu menahu soal media online itu. Ia juga tak pernah memberikan pernyataan ke publik terkait kasus dugaan plagiat yang dilakukan rektor salah satu kampus perguruan tinggi negeri di Semarang tersebut<em>.</em></p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif