SOLOPOS.COM - Kelompok lintas agama saat menggelar doa bersama di lokasi penemuan jasad ASN Semarang yang menjadi korban pembunuhan di kawasan Pantai Marina, Selasa (15/11/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG – Sejumlah orang dari lintas agama menggelar doa bersama di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Selasa (15/11/2022). Doa bersama yang diinisiasi Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) itu digelar di lokasi penemuan mayat ASN Pemkot Semarang, Iwan Boedi Prasetjo, agar kasus pembunuhannya segera terungkap.

Kegiatan doa bersama itu turut dihadiri istri mendiang Iwan Boedi, Theresia Onee Anggarawati, dan adiknya, Yosep Prastowo. Doa bersama itu dipimpin Rama Aloysius Budi Purnomo dari Keuskupan Agung Semarang (KAS) dan Ketua FKUB Muda Jateng, Nuhab Mujtaba Mahfuzh.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Doa bersama tersebut diawali dengan ritual tabur bunga oleh Onee dan kedua pemuka agama. Kuasa Hukum keluarga almarhum Iwan Budi, Yunantyo Adi Setyawan, mengatakan doa bersama digelar pada hari ke-77 kasus pembunuhan Iwan Budi.

“Doa bersama ini digelar karena Tuhan mendukung terungkapnya kasus ini. Selain itu ditemukannya kepala serta kaki kanan almarhum Iwan Boedi,” katanya.

“Saya bersyukur masih ditemani panjenengan untuk mencari sebuah keadilan, mencari tahu siapa, mengapa, dan apa penyebab terjadinya peristiwa ini. Kiranya dengan doa hari ini Tuhan mengizinkan kita untuk mencari sebuah keadilan,” kata Onee.

Baca juga: Keluarga PNS Semarang yang Dibunuh Minta Presiden Jokowi Beri Perhatian Khusus

Hadir dalam kegiatan doa bersama itu beberapa kerabat almarhum Iwan Budi, serta komunitas Gusdurian dari berbagai kampus di Kota Semarang.

Rama Aloysius mengatakan masalah yang dihadapi keluarga Onee merupakan masalah semua umat manusia. “Para pemuka agama menyeru agar kemanusiaan dibela dan kekerasan dihadapi dengan cinta kasih. Kiranya keadilan segera diwujudkan dan ditegakkan, dan kita mendukung perjuangan Polrestabes menyingkap kasus ini,” urainya.

Sementara Nuhab yang memimpin doa secara Islam menyampaikan ia dan Gusdurian akan terus memberikan pendampingan kepada Onee sekeluarga. Dukungan diberikan agar keluarga Iwan Boedi tidak merasa sendiri dalam memperjuangkan keadilan.

Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Periksa Dukun dalam Kasus Pembunuhan PNS Semarang

“Gusdurian mengutuk keras perbuatan keji yang melukai harkat dan martabat manusia. Kami juga mendukung aparat mengungkap kejadian ini, dengan terus melanjutkan nilai-nilai perjuangan Gus Dur,” tegasnya.

Iwan Boedi merupakan ASN Pemkot Semarang yang menjadi korban pembunuhan dan jasad atau mayatnya ditemukan di kawasan Pantai Marina, 8 September 2022 lalu. Jasad Iwan ditemukan tanpa kepala dan hangus terbakar.

Sebelum jasad ditemukan, Iwan Boedi sempat dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2022, atau sehari sebelum dirinya memberikan kesaksian kepada Ditreskrimsus Polda Jateng terkait kasus korupsi pengalihan aset di lingkungan Pemkot Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya