Jateng
Minggu, 11 Maret 2018 - 23:50 WIB

DPMPTSP Jateng Targetkan Investasi Rp47,4 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Investasi Jawa Tengah (Jateng) ditargetkan mengalami kenaikan hingga

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah (Jateng) menargetkan investasi mencapai Rp47,4 triliun pada tahun 2018 ini.

Advertisement

Kepala DPMPTSP Jateng, Prasetyo Ariwibowo, optimistis target itu terlampau. Hal itu tak terlepas dari pencapaian investasi tahun lalu yang mencapai Rp51,5 triliun atau Rp10 triliun melampaui target yang dicanangkan.

“Kami relatif optimistis karena tren investasi Jateng memang terus naik. Pemerintah daerah juga terus berbenah, sehingga makin terbuka bagi investor,” ujar Prasetyo kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (8/3/2018).

Adapun berdasarkan catatannya, sepanjang dua bulan pertama 2018 ini, setidaknya telah terdapat 2.000 izin usaha dan investasi yang diterbitkan DPMPTSP Semarang. Hanya saja dia belum dapat menyebutkan total investasi yang telah masuk sepanjang tahun ini.

Advertisement

Dia pun mengaku terus mendorong promosi peluang investasi kepada calon investor baru maupun yang telah berinvestasi di Jateng. Selain itu dia juga akan mendesak para investor yang telah masuk ke Jateng untuk segera membuat dan menyerahkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM), supaya dapat memaksimalkan potensi yang belum tergarap.

Sementara itu, terkait investasi berdasarkan negara asal, dia memprediksi investor dari Jepang masih akan mendominasi. Pasalnya, kawasan Jateng memiliki potensi yang sangat diminati pemodal asal Negeri Sakura tersebut, terutama di sektor komponen mesin dan energi.

Prasetyo menyebutkan, dua investasi dengan nilai besar dari Jepang adalah PLTU Tanjung Jati dan PLTU Batang. Nilai investasi dari negara tersebut berpeluang kembali naik jika terdapat masukan tawaran proyek baru dari para pemerintah kota dan kabupaten Jateng.

Advertisement

Di sisi lain, otoritasnya juga akan memaksimalkan promosinya kepada Kawasan Industri Kendal (KIK). Dia mengatakan, sejumlah infrastruktur pendukung telah dikebut pengerjaannya pada tahun ini, supaya KIK semakin menarik investor.

Infrastruktur pendukung tersebut salah satunya pembangunan jaringan pemasok air baku yang didanai melalui APBN. Selain itu, ada pula pembangunan Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu KIK yang ditargetkan selesai tahun ini.

Terkait masalah kelistrikan, PLN Unit Induk Jawa Bagian Tengah II (UIP JBT II) menjamin bahwa pasokan ke industri di KIK akan terjamin.  Pasalnya, perusahaan energi plat merah tesebut telah menyediakan listrik hingga 7.220 Mega Watt (MW) listrik yang akan masuk dalam sistem hingga 2019.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif