Jateng
Kamis, 4 Oktober 2018 - 04:50 WIB

DPRD Jateng Minta Ganjar Wujudkan Kerja Nyata

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> DPRD Jawa Tengah (Jateng) meminta pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo-Taj Yasin, mewujudkan visi Berdikari yang diusung dengan aksi nyata.</p><p>Hal itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD Jateng, Chamim Irfani, menyusul turunnya sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi di Jateng dalam bebeapa bulan teakhir.</p><p>&ldquo;Itu visi yang bagus. Tapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata, misal berdikari secara ekonomi dalam tindakan. Berarti melakukan penguatan dan berpihak kepada usaha kecil dan petani,&rdquo; ujar anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dalam siaran pers yang diterima <em>Semarangpos.com</em>, Selasa (2/10/2018).</p><p>Chamim mencontohkan saat ini perbandingan kurs dolar Amerika terhadap nilai rupiah masih tinggi. Kondisi itu bisa mempengaruhi naiknya harga kebutuhan pokok di Jateng. &ldquo;Apalagi selisih ekspor-impor kita masih cukup tinggi,&rdquo; tuturnya.</p><p>Data Badan Pusat Statistik (BPS), kata Chamim, menyebutkan bahwa nilai ekspor Jateng bulan Agustus 2018 mencapai US$575,60 juta atau mengalami penurunan 4,28% dibanding ekspor Juli 2018 yang mencapai US$601,33 juta.</p><p>Di sisi lain, nilai impor Jateng pada Agustus 2018 mencapai US$1.548,79 juta, mengalami peningkatan 18,71% dibanding impor Juli 2018 US$ 1.304,64 juta.&nbsp;</p><p>&ldquo;Angka-angka tersebut menunjukkan ketergantungan terhadap komoditas impor masih tinggi,&rdquo; kata mantan ketua DPC PKB Kabupaten Boyolali ini.</p><p>Pria kelahiran Boyolali ini menambahkan, keberadaan industri kecil menengah (IKM) di Jateng juga terus mengalami fluktuasi. Dia menyebutkan pada tahun 2014, jumlah IKM mencapai 320.014 unit, namun menurun pada tahun 2015 menjadi 312.110 unit.</p><p>&ldquo;Tahun berikutnya naik dan turun lagi. Padahal IKM ini merupakan kekuatan perekonomian yang tentu harus didorong dan dilindungi keberadaannya,&rdquo; paparnya.</p><p>Di bidang pertanian, kata Chamim, nilai tukar petani (NTP) Jateng pada September 2018 memang sebesar 103,31 atau naik 0,79% dibanding NTP bulan sebelumnya yang sebesar 102,50.</p><p>&ldquo;Meski naik, ini juga fluktuatif. Apalagi dalam beberapa item NTP ada yang turun, seperti nilai tukar petani perkebunan rakyat turun 0,22%, begitu pula nilai tukar petani peternak turun 1,57%,&rdquo; ujarnya.</p><p>Pertanian, menurut Chamim, juga harus dikuatkan. Sebab sebagian besar penduduk di provinsi ini menggantungkan hidupnya di bidang pertanian.</p><p>&ldquo;Hampir sepertiga tenaga kerja mempunyai pekerjaan utama di kategori pertanian,&rdquo; sebutnya.</p><p>Pasangan Ganjar-Yasin baru saja dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng periode 2018-2023 pada 5 September. Pasangan ini memiliki visi <em>Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari: Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi.</em></p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif