Jateng
Senin, 17 Oktober 2022 - 20:08 WIB

Dua Alat EWS di Sungai Beringin Semarang Dimatikan, Warga Diminta Waspada

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proyek normalisasi DAS Sungai Beringin di Kelurahan Wonosari, Kota Semarang, Senin (17/10/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Warga di aliran Sungai Beringin, Kota Semarang, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya banjir di kawasan itu. Hal itu menyusul diambilnya dua peralatan early warning system (EWS) di daerah aliran sungai (DAS) tersebut menyusul masih adanya pengerjaan proyek normalisasi.

Ketua Kelompok Siaga Bencana (KSB) Semarang, Khaeroman, membenarkan terkait pengambilan dua peralatan EWS di DAS Sungai Beringin, yang terletak di Wonosari dan Mangkang Wetan. Meski demikian, ia menyebut masih ada satu peralatan EWS yang beroperasi dengan baik di daerah Wates karena tidak terdampak proyek normalisasi Sungai Beringin.

Advertisement

“Iya [diambil karena masih ada pengerjaan proyek]. Jadi untuk daerah sekitaran Sungai Beringin yang enggak bisa mengandalkan EWS antisipasinya pengawasan secara manual. Komunikasi dengan teman-teman yang di posko atas seperti Posko Wates,” jelasnya saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (17/10/2022).

Cara manual itu, terang Khaeroman, yaitu dengan berkomunikasi antarsukarelawan di daerah hulu hingga hilir. Informasi pengawasan itu disampaikan melalui handy talky maupun aplikasi Whatsapps (WA).

Advertisement

Cara manual itu, terang Khaeroman, yaitu dengan berkomunikasi antarsukarelawan di daerah hulu hingga hilir. Informasi pengawasan itu disampaikan melalui handy talky maupun aplikasi Whatsapps (WA).

“Dari petugas ke petugas lainya lewat HT. Kalau itu [HT] enggak mampu [terjadi kendala], melalui pesan singkat [WA]. Jadi mereka saling memberi tahu kondisi debit air,” terangnya.

Baca juga: Ternyata! Banjir Parah di Mangkang Semarang Akibat Tumpukan Sampah

Advertisement

“Kami juga ada toa dan kentongan untuk memberi tanda [peringatan] kepada masyarakat. Sebagai antisipasi dini jika memungkinkan terjadi bahaya,” lanjut dia.

Terkait tumpukan sampah yang menyebabkan debit air di Sungai Beringin Semarang meluap dan menyebabkan banjir, Khaeroman juga tak menampik hal tersebut. Kendati demikian, ia menegaskan sampah pada Kamis (13/10/2022) itu adalah sampah kiriman yang tak terduga.

“Iya [ada penumpukan sampah]. Tapi itu [sampah] kiriman dari atas. Di kami rutin mengecek sampah, sepekan ada tiga kali pengangkutan sampah. Terus imbauan juga selalu ada untuk masyarakat sekitar,” beber dia.

Advertisement

Baca juga: Ada Banyak EWS, Warga Semarang Tetap Diminta Waspada Banjir

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Muhammad Adek Rizaldi, membenarkan terkait pengambilan dua peralatan EWS di DAS Sungai Beringin Semarang. Meski demikian, pihaknya mengaku telah ada pengawas di posko pengamanan untuk memantau debit air secara manual.

“Enggak, bukan diambil, tapi dilepas sementara. Bila nantinya datang hujan dengan entensitas tinggi, posko menginformasikan ke teman-teman bawah yang lagi kerja. Sehingga saat datang air hujan dan debit mendadak dan tak ada korban hingga alat berat yang hanyut atau sebagainya,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif