Jateng
Senin, 9 November 2020 - 09:15 WIB

Dua Pegawai Positif Covid-19, Kantor DPMPTSP Salatiga Ditutup

Imam Yuda Saputra  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Covid-19 Salatiga. (Instagram/@humassetdasalatiga)

Solopos.com, SEMARANG – Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan tersebut dilakukan menyusul adanya pegawai yang terkonfirmasi virus corona atau Covid-19.

Informasi penutupan Kantor DPMPTSP Kota Salatiga yang terletak di Jl. Pemuda No.2, Kota Salatiga itu disampaikan akun resmi milik Humas Setda Kota Salatiga di @humassetdakotasalatiga, Minggu (8/11/2020). Semula, penutupan akan dilakukan selama 10 hari, mulai 4-13 November 2020. Namun, rencana itu dibatalkan dan penutupan diperpanjang hingga batas waktu yang belum diputuskan sampai hasil swab test seluruh karyawan keluar.

Advertisement

Pekan Berganti, Kasus Covid-19 Salatiga Malah Tambah 15

“Pengumuman. Pelayanan perizinan tatap muka, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) tutup sementara hingga hasil swab keluar/terbit Cc @yuliyantosalatiga @muhammadharissalatiga @dpmptspsalatiga,” tulis akun @humassetdakotasalatiga.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, membenarkan adanya kasus penularan Covid-19 dari klaster perkantoran DPMPTSP Kota Salatiga. Ia menyebut kasus itu terungkap awalnya dari ditemukan dua karyawan yang terpapar Covid-19.

Advertisement

“Sementara ada dua orang yang positif Covid-19 [di Kantor DPMPTSP Kota Salatiga],” tulis Zuraidah singkat kepada Semarangpos.com melalui aplikasi Whatsapp, Minggu malam.

Wali Kota Salatiga: Kepatuhan Protokol Kesehatan Warga Tinggi

Sementara itu, hingga saat ini kasus Covid-19 mencapai 342 orang. Perinciannya, 312 orang dinyatakan sembuh, 22 orang menjalani perawatan, dan 8 orang meninggal dunia. Meski sempat mengalami penurunan, kasus Covid-19 di Salatiga kembali melonjak pada akhir pekan lalu. Ada 15 kasus baru yang ditemukan akhir pekan lalu, atau Sabtu (7/11/2020).

Advertisement

Zuraidah menyebut lonjakan kasus itu terjadi menyusul ditemukannya kembali klaster penularan dari lingkungan keluarga. “Penularan ada di lingkungan keluarga,” ujar Zuraidah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif