Solopos.com, SEMARANG – Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, bakal berkunjung ke Kota Semarang dan Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa-Rabu (17-18/1/2023). Dalam kunjungannya itu, Dubes Inggris dijadwalkan bertemu beberapa pejabat daerah, antara lain Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Ini akan menjadi yang kali pertama Owen Jenkins berkunjung ke Jateng sejak menjabat sebagai Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timur Leste pada 2019. Menurut Juru Bicara Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris, Faye Belnis, sejak 2019 lalu, Owen tak pernah melakukan kunjungan ke luar Jakarta menyusul adanya pandemi Covid-19.
Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran
“Kenapa Jawa Tengah? Karena memiliki potensi banyak sekali yang bisa dikolaborasikan dengan Pemerintah Inggris,” jelas Faye kepada awak media di Balai Kota Semarang, Senin (16/1/2023).
Agenda pada Selasa nanti akan diisi pertemuan Dubes Inggris dengan pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Faye mengatakan bahasan dalam pertemuan nanti akan meliputi sektor transportasi, pendidikan, smart city, pembangunan perkotaan, dan energi terbarukan.
“Keduataan Inggris memiliki tim Second City. Besok, akan bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa tengah untuk mendiskusikan peluang apa saja yang bisa dikerjasamakan secara bilateral dengan Inggris,” lanjut Faye.
Khusus untuk energi terbarukan, Faye menyebut ini merupakan proyek strategis dari Pemerintah Inggris yang diharapkan bisa didukung Pemerintah Jateng untuk bisa mempelopori transisi pemerintah daerah di seluruh Indonesia menuju pembangunan rendah karbon dan energi yang terbarukan.
Dalam lawatannya nanti, Owen Jenkins dijadwalkan bertemu Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Sementara itu, Program Manager Future City UK PACK, Maria Hendarti, menambahkan program untuk Kota semarang antara lain kerja sama dengan konsorsium transportasi Inggris, ARUB.
“Jadi fokusnya di pekerjaan yang kami sebut sebagai tactical urbanism. Jadi kami bekerja sama dengan Kota Semarang untuk memastikan bahwa transportasi umum itu adalah layanan yang bisa diakses untuk semua orang,” tuturnya.
Maria melanjutkan, tujuan konsorsium dalam menjalankan proyek tersebut adalah memastikan akses transportasi umum untuk perempuan, anak-anak, orang tua, dan kaum difabel.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
