SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutand an lahan (karhutla). (Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), mencatat sudah ada 171 peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Jateng sepanjang 2023 atau sejak Januari-September. Dari ratusan kejadian kebakaran itu, terbanyak berada di wilayah Soloraya yang mencapai 61 peristiwa.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Jateng, Muhamad Chomsul, mengatakan wilayah Soloraya menjadi yang terbanyak sebagai daerah paling sering terjadi kebakaran hutan dan lahan. Peristiwa karhutla terbanyak ada di wilayah Klaten dengan 28 peristiwa, Sragen 18 peristiwa, dan Sukoharjo dengan 15 kejadian. Pihaknya pun terus melakukan monitoring terhadap daerah-daerah yang rawan.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Kami menghitung dari awal mulanya laporan di kami, kejadian sampai per 8 September 2023 ini sudah mencapai 171 kali kejadian dengan jenis kebakaran ada yang hutan, ada yang lahan,” ungkap Chomsul kepada Solopos.com, Kamis (14/9/2023).

Saat ditanya total kerugian dari kebakaran karhula tersebut, BPBD Jateng belum bisa memperkirakan secara pasti. Namun yang jelas, bencana tersebut mengakibatkan kerugian alam dan lingkungan.

“Objek umumnya hutan yang enggak dihuni, mungkin dampaknya pepohonan terus ada juga yang TPA [tempat pembuangan akhir]. Estimasi kami belum bisa memperkirakan [kerugian], mungkin dari DLHK [Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan] bisa mengestimasi jumlah kerugianya. Dari kami belum bisa menjawab kalau dirupiahkan,” jelasnya.

Berkaca dari kasus tren kebakaran yang tinggi ini, BPBD Jateng meminta seluruh masyarakat untuk menghindari hal-hal yang memicu terjadinya kebakaran. Misalnya membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan.

Sebab kebakaran hutan dan lahan yang terjadi itu diprakirakan oleh dua faktor. Yakni faktor alam dan manusia seperti membuang putung rokok.

“Ini soalnya pemicu kecil, yang bisa menyebabkan kebakaran misal faktor manusia misal dari rokok dan sebagainya, faktor alam pun bisa terjadi. Maka mari kita bersama-sama membantu mengawasi, terutama di wilayah-wilayah yang rawan kebakaran,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya