Jateng
Kamis, 23 April 2020 - 16:58 WIB

Duh, 60 Tenaga Kesehatan di Jateng Positif Covid-19

Imam Yuda Saputra  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kesehatan. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah mencatat sudah ada 60 tenaga kesehatan (nakes) di Jateng yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Dari jumlah itu paling banyak berada di Kota Semarang yakni dari RSUP dr Kariadi.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, dalam rekaman video yang disampaikan ke wartawan di Semarang, Rabu (22/4/2020). Dia menyebut tenaga kesehatan positif Covid-19 di Jawa Tengah tersebar di berbagai wilayah.

Advertisement

“Jumlah kasus tenaga medis [kesehatan] yang positif Covid-19 saat ini mencapai 60 orang. Selain [RSUP] Kariadi ada juga tenaga kesehatan dari rumah sakit lain. 60 orang ini tersebar di berbagai daerah, seperti Semarang, Pemalang, Surakarta, dan Magelang,” tutur Yulianto.

Awas! Solo Zona Merah Covid-19 di Jateng

Advertisement

Awas! Solo Zona Merah Covid-19 di Jateng

Meski demikian, Yulianto tidak menyebut secara detail berapa tenaga kesehatan di setiap kabupaten/kota di Jateng yang dinyatakan positif Covid-19.

Namun, dari jumlah sebanyak itu beberapa di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Seperti perawat di RSUP dr Kariadi Semarang, Rina Iswati.

Advertisement

Kabar Baik! 1 Pasien Positif Corona Karanganyar Sembuh

“Iya, perawat Kariadi yang meninggal pekan lalu [Rina Iswati] hasil tesnya dinyatakan positif,” ungkap Yulianto.

Yulianto mengatakan penularan Covid-19 terhadap tenaga kesehatan di Jateng yang positif terjadi dari berbagai hal. Ada yang tertular karena melakukan kontak langsung dengan pasien virus corona. Tetapi ada juga yang tidak berinteraksi langsung.

Advertisement

DIJUAL CEPAT:  Headset Nakamichi

“Sumber [penularan] itu bisa macam-macam. Ada yang lewat pasien, keluarga pasien, maupun pengunjung. Kontaknya bisa dari percikan, dahak, air liur, bahkan benda mati seperti baju pasien maupun peralatan medis,” terangnya.

Yulianto pun mengimbau kepada tenaga medis untuk selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien, sesuai dengan prosedur yang sudah ada.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif