Jateng
Senin, 6 Juli 2020 - 09:40 WIB

Duh! Ada Klaster Baru Covid-19 Semarang, Klaster Perusahaan

Imam Yuda Saputra  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas di industri. (Bisnis-WD)

Solopos.com, SEMARANG -- Kasus penularan Covid-19 di Kota Semarang terus meningkat seiring munculnya klaster baru.

Setelah klaster Pasar Kobong dan klaster Pernikahan, kini muncul lagi klaster baru penularan Covid-19 di Semarang. Klaster itu tak lain adalah klaster penularan Covid-19 yang terjadi di perusahaan atau pabrik.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam, menyebutkan selama satu pekan terakhir ditemukan kasus penularan di beberapa perusahaan. Tak tanggung-tanggung, total ada ratusan karyawan yang dinyatakan positif Covid-19 di tiga perusahaan.

Setop Karena Covid-19, Megaproyek PLT Sampah Rp330 Miliar di TPA Putri Cempo Solo Digas Lagi

Advertisement

Setop Karena Covid-19, Megaproyek PLT Sampah Rp330 Miliar di TPA Putri Cempo Solo Digas Lagi

Penularan di klaster perusahaan Semarang bahkan disebut lebih besar dibandingkan klaster Pasar Kobong.

“Klaster ini penularannya lebih besar daripada klaster Pasar Kobong. Ada di beberapa perusahaan. Ada tiga, di perusahaan A hampir 47 [karyawan yang dinyatakan positif Covid-19], perusahaan B ada 24 [orang], dan perusahaan C hampir 100-an [orang],” tutur Hakam saat dijumpai wartawan di kantornya, Minggu (5/7/2020).

Advertisement

Kalung Anti-Corona Siap Diproduksi di Indonesia, Mampukah Tangkal Covid-19?

Penularan Terbesar Saat Isoma

Hakam menilai masih banyak perusahaan di Semarang yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Alhasil, penularan Covid-19 rentan terjadi.

“Kemarin kita lakukan tracing, ternyata PHBS [perilaku hidup bersih dan sehat] tidak memadai. Paling besar terjadi [penularan] saat isoma [istirahat, salat, makan]. Makan bareng SOP [standar operasional prosedur] enggak sesuai protokol,” tutur Hakam.

Advertisement

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, membenarkan jika ada kasus penularan di dunia industri atau klaster perusahaan. Kasus itu terungkap setelah pihaknya melakukan tes massal di beberapa perusahaan.

Sempat Di-PHP, Karni Tak Percaya Akhirnya Peroleh Bansos Pemkab Wonogiri

“Ada salah satu industri yang beberapa karyawan positif. Kita kejar [tracing] di anak perusahaan, keluarga, hingga terus terjadi penambahan pasien yang positif [Covid-19]. Intinya, kita kejar terus agar tidak ada penularan,” ujar wali kota yang akrab disapa Hendi itu.

Advertisement

Sementara itu, hingga Minggu (5/7/2020), total kasus positif Covid-19 di Kota Semarang telah mencapai 1.852 orang. Perinciannya, 706 orang masih dirawat, 952 orang dinyatakan sembuh, dan 194 orang meninggal dunia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif