SOLOPOS.COM - Warga melewati bangunan kuno bekas Butterworth & Co dan Konsulat Siam yang roboh sebagian di Kawasan Kota Lama Semarang pada Selasa (23/1/2024). (Solopos.com-Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG – Sebuah bangunan kuno di kawasan Kota Lama Semarang roboh sebagian. Saat ini, pita kuning pun telah dipasang di lokasi itu sebagai tanda peringatan bagi masyarakat atau wisatawan untuk tidak mendekat.

Gedung yang berlokasi di Jalan Kepondang, tepatnya di sebelah bekas kantor Koran De Locomotief itu dulunya merupakan gedung milik Butterworth & Co dan Konsulat Siam. Namun, saat ini sebagian gedung itu tidak terurus dan dimanfaatkan warga untuk berjualan nasi dengan pembatas tripleks dan kayu.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Berdasarkan data dari website https://cagarbudaya.semarangkota.go.id, gedung tersebut sudah berdiri sejak tahun 1830-an. Gedung itu dirancang W.C.P. Schoemaker, seorang tokoh modernisme tropis. Pada tahun 1879, gedung tersebut sempat direnovasi.

Seorang warga setempat, Wowo, 70, mengatakan sebagian gedung tersebut roboh saat hujan deras melanda Kota Semarang, Senin (22/1/2024) sore. Sebelum roboh, terdengan suara keras dan tembok depan bangunan tua di Kota Lama Semarang itu pun hancur.

“Sebetulnya sudah hampir roboh itu. Kemarin sore ada petir keras langsung roboh, kemarin kan hujan deras,” ujar Wowo saat dijumpai Solopos.com di lokasi, Selasa (23/1/2024).

Wowo mengaku gedung itu sudah terbengkalai atau tidak berpenghuni lama. Sebagian kecil bangunan gedung pun telah dimanfaatkan warga untuk berjualan.

“Memang sudah tua sekali ya, enggak diopeni [dirawat]. Kosong sudah lama, cuma itu dipakai untuk warung nasi,” imbuhnya.

Pemilik warung nasi, Atik, mengaku tidak khawatir dengan kondisi gedung tersebut. Ia yakin bagian timur gedung yang digunakan untuk berjualan nasi masih kokoh.

“Ya enggak takut, kan kami bukanya sebentar. Enggak sampai sore sudah tutup,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengaku sudah mengetahui peristiwa robohnya gedung di kawasan Kota Lama itu. Namun ia belum mengetahui pemilik asli gedung itu.

“Terjadi kemarin sore. Belum diketahui pemiliknya siapa. Sehingga ini harus bagaimana dilakukan pencegahan agar tidak terjadi sampai roboh,” jelas perempuan yang karib disapa Mbak Ita di Balai Kota Semarang.

Ita pun meiminta kepada para pemilik bangunan di kawasan Kota Lama untuk merawat bangunan-bangunan miliknya. Jangan sampai, karena tidak dirawat bangunan bersejarah itu justru rusak hingga akhirnya hilang.

“Memang kami ini agak kesulitan mencari pemilik-pemilik bangunan. Kami mau menyurati, tapi aada beberapa yang tidak ada pemiliknya atau tidak tahu siapa pemiliknya. Kayak kasus itu [bangunan yang roboh]. Padahal, bangunan tua kan perlu treatment khusus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya