Solopos.com, SEMARANG — Aparat Polrestabes Semarang meringkus tiga pelaku pembacokan terhadap dua mahasiswa sebuah perguruan tinggi atau kampus swasta di Kota Semarang. Pembacokan atau penganiayaan terhadap dua mahasiswa ini bermula dari kegiatan musyawarah mahasiswa yang digelar di kampus perguruan tinggi swasta di Semarang itu.
“Peristiwanya terjadi pada tanggal 30 Desember 2021 di Jalan Menoreh Tengah X,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, dikutip dari Antara, Rabu (5/1/2022).
Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang
Irwan mengungkapkan peristiwa pembacokan atau penganiayaan terhadap dua mahasiswa itu bermula dari kegiatan musyawarah mahasiswa di perguruan tinggi yang berlokasi wilayah Sampangan, Kota Semarang. “Kegiatan di kampus itu terjadi kegaduhan, ada baku pukul,” katanya.
Baca juga: Undip Jalin Kerja Sama dengan 5 Universitas Asing
Dari keterangan pelaku, kata dia, ada provokasi agar permasalahan diselesaikan di luar kampus. Usai kegiatan, lanjut Irwan, korban Naufal Arkan Al Farisy, 20, dan Darul Husni, 20, diadang para pelaku dan disabet dengan menggunakan celurit.
Ketiga pelaku masing-masing bernama Nurudin, 19, yang juga mahasiswa kampus perguruan tinggi swasta di Semarang itu, dan dua orang suruhannya, yakni Dolly Saputra, 20, dan DRK, 16.
Dalam keterangannya, tersangka Nurudin menyatakan perbuatannya tersebut merupakan urusan pribadi. Ia pun menyangkal jika aksinya itu dikaitkan dengan organisasi di kampusnya.
Baca juga: Penganiayaan Semarang Dilakoni 14 Remaja
Tindak penganiayaan di luar kampus itu, lanjut tersangka, merupakan aksi balas dendam karena dirinya menjadi korban pemukulan saat musyawarah mahasiswa yang berakhir ricuh tersebut.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Penganiayaan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
