SOLOPOS.COM - Mujiono, warga Dusun Kropoh, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang saat menunjukkan antrian dirigen warga untuk mengambil air dari tandon Selasa (1/8/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Musim kemarau membuat warga Dusun Kropoh, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengalami krisis air bersih. Warga dusun tersebut sudah dua bulan terakhir kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Alhasil, untuk keperluan sehari-hari, warga pun menggantungkan harapan pada droping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang. Seorang warga Dusun Kropoh, Mujoono, mengaku wilayahnya memang menjadi langganan kekeringan setiap tahun. Hal itu tak terlepas dari letak geografis Dusun Kropoh di Bringin Semarang yang berada di area perbukitan dan lahan tandus.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Memang setiap musim kemarau kita kekeringan. Biasanya kita menggunakan air sumur tadah hujan. Ini kondisinya sudah pada kering. Kemarin awal-awal Juni juga sempat mencari di aliran sungai,” ungkap Mujiono kepada Solopos.com, Selasa (1/8/2023).

Diakuinya, saat ini droping air dari BPBD Kabupaten Semarang dilakukan secara rutin dalam kurun empt hari sekali. Air dari tangki BPBD ditampung terlebih dahulu ke tandon air berukuran 5000 liter di depan rumah Mujiono. Kemudian warga mengambil air di tandon tersebut.

“Ini ada jeriken banyak , warga pada antre mengambil air di sini, pagi atau sore nanti diambil. Air bersih ini digunakan untuk keperluan masak dan minum,” katanya.

Akibat krisis air bersih ini, lanjut Mujiono, warga Dusun Kropoh, Bringin, Kabupaten Semarang, pun harus berhemat air. Saat ini dari pihak pemerintah daerah juga sedang berupaya untuk membuat Pamsimas bagi masyarakat Kropoh yang setiap tahunnya mengalami kekeringan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara, mengakui jika Dusun Kropoh, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin menjadi dusun yang paling parah terjadi kekeringan tahun ini. Pihaknya mencatat untuk bulan Juli, droping air di dusun tersebut mencapai 18 mobil tangki dengan kapasitas 5000 liter.

“Yang paling banyak volumenya [droping air bersih] Dusun Kropoh, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin. Karena kemarau tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Lebih panas dan tidak ada kiriman hujan,” katanya.

Untuk mengantisipasi krisis air bersih di wilayah Kabupaten Semarang, BPBD juga sudah berkoordinasi dengan para camat. Ketika ada wilayah yang kesulitan air bersih pihaknya siap memberikan bantuan droping air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya