Jateng
Selasa, 1 Agustus 2023 - 18:13 WIB

Duh! Sudah 2 Bulan Ini Warga Dusun Kropoh Bringin Semarang Krisis Air Bersih

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mujiono, warga Dusun Kropoh, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang saat menunjukkan antrian dirigen warga untuk mengambil air dari tandon Selasa (1/8/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Musim kemarau membuat warga Dusun Kropoh, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengalami krisis air bersih. Warga dusun tersebut sudah dua bulan terakhir kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Alhasil, untuk keperluan sehari-hari, warga pun menggantungkan harapan pada droping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang. Seorang warga Dusun Kropoh, Mujoono, mengaku wilayahnya memang menjadi langganan kekeringan setiap tahun. Hal itu tak terlepas dari letak geografis Dusun Kropoh di Bringin Semarang yang berada di area perbukitan dan lahan tandus.

Advertisement

“Memang setiap musim kemarau kita kekeringan. Biasanya kita menggunakan air sumur tadah hujan. Ini kondisinya sudah pada kering. Kemarin awal-awal Juni juga sempat mencari di aliran sungai,” ungkap Mujiono kepada Solopos.com, Selasa (1/8/2023).

Diakuinya, saat ini droping air dari BPBD Kabupaten Semarang dilakukan secara rutin dalam kurun empt hari sekali. Air dari tangki BPBD ditampung terlebih dahulu ke tandon air berukuran 5000 liter di depan rumah Mujiono. Kemudian warga mengambil air di tandon tersebut.

“Ini ada jeriken banyak , warga pada antre mengambil air di sini, pagi atau sore nanti diambil. Air bersih ini digunakan untuk keperluan masak dan minum,” katanya.

Advertisement

Akibat krisis air bersih ini, lanjut Mujiono, warga Dusun Kropoh, Bringin, Kabupaten Semarang, pun harus berhemat air. Saat ini dari pihak pemerintah daerah juga sedang berupaya untuk membuat Pamsimas bagi masyarakat Kropoh yang setiap tahunnya mengalami kekeringan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara, mengakui jika Dusun Kropoh, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin menjadi dusun yang paling parah terjadi kekeringan tahun ini. Pihaknya mencatat untuk bulan Juli, droping air di dusun tersebut mencapai 18 mobil tangki dengan kapasitas 5000 liter.

“Yang paling banyak volumenya [droping air bersih] Dusun Kropoh, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin. Karena kemarau tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Lebih panas dan tidak ada kiriman hujan,” katanya.

Advertisement

Untuk mengantisipasi krisis air bersih di wilayah Kabupaten Semarang, BPBD juga sudah berkoordinasi dengan para camat. Ketika ada wilayah yang kesulitan air bersih pihaknya siap memberikan bantuan droping air.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif