Jateng
Kamis, 12 Mei 2022 - 19:32 WIB

Duh! Wabah PMK Terdeteksi di 4 Daerah di Jateng, Ini Daftarnya

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau peternakan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (12/5/2022), (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, JEPARA — Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan sudah merambah ke wilayah Jawa Tengah (Jateng). Bahkan, sudah ada empat daerah di Jateng yang disebut sudah ditemukannya penyakit pada hewan itu.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau hasil bantuan paket ternak sapi di Kelompok Tani-Ternak Guyub Rukun, Desa Sumanding, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Kamis (12/5/2022).

Advertisement

“Di beberapa tempat sudah ada seperti Boyolali, Rembang, Banjarnegara, dan Wonosobo. Sudah ada empat kabupaten yang kita deteksi. Kita sudah pastikan dengan kawan-kawan di Dinas Peternakan termasuk dokter hewan. Ini bisa diobati, jadi tidak usah panik,” ujar Ganjar.

Ganjar menjelaskan pengecekan intensif juga terus dilakukan. Laporan sementara dari surveilans di lapangan, hewan ternak yang terdeteksi PMK di Jateng jumlahnya tidak banyak. Pemerintah pun telah menyiapkan langkah untuk menempatkan hewan yang terinfeksi itu ke tempat karantina.

“Jadi ini karantina hewan, sehingga kita bisa kasih treatment. Kawan-kawan sekarang saya minta lagi ke lapangan. Semua siapkan antisipasi kecuali nanti jadi pandemi besar, tindakan kita akan lebih lagi,” tegas Ganjar.

Advertisement

Baca juga: Cegah PMK, Dispertanikap Semarang Gelar Pemeriksaan Sapi di Ambarawa

Antisipasi tersebut termasuk menyiapkan tim khusus untuk menangani penyakit ini. Terutama antisipasi apabila terjadi ledakan kasus dan meluas menjadi pandemi.

“Kita sudah siapkan tim, Kepala Dinas Peternakan sudah menyiapkan draft-nya. Mungkin hari ini atau besok, atau awal pekan depan tim sudah siap untuk menyerbu. Kita belajar dari pandeminya manusia,” katanya.

Advertisement

Selain itu, langkah tegas yang dilakukan dengan memperketat masuknya hewan dari daerah lain. Dalam hal ini kontrol di areal perbatasan diperketat. “Ketat. Semua ketat. Kita juga sudah bicara dengan Kapolda, Ditkrimsus sudah siap menjaga itu. Maka betul di daerah perbatasan harus kita lakukan kontrol ketat,” tegas Ganjar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif