SOLOPOS.COM - Patung Sukarno berdiri tegak di Polder Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Bagi yang pernah berkunjung ke kawasan Kota Lama Semarang mungkin tidak asing dengan Polder Tawang. Kolam besar yang terletak di depan Stasiun Tawang, Kota Semarang, itu dulunya dikenal angker dan diselimuti banyak mitos terkait keberadaan mahkluk halus.

Dikutip dari laman tanjungmas.semarangkota.go.id, Polder Tawang merupakan suatu sistem untuk memproteksi air limpahan dari luar kawasan dam mengendalikan muka air di dalam Kota Lama. Polder Tawang Semarang yang terletak di Jalan Tawang Mas, Kelurahan Tanjungmas, merupakan komponen sistem polder ini terdiri dari tanggul, pintu air, saluran, kolektor, pompa air dan kolam retensi.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Dikenal sebagai tempat yang gelap ketika malam hari, Polder Tawang kerap menjadi lokasi kalangan muda Kota Lunpia untuk melepas malam. Namun sayang, lantaran minimnya keberadaan lampu Polder Tawang gagal menarik minat lebih banyak pengunjung.

Maka pada 29 September 2021, diresmikanlah Patung Proklamator Sukarno setinggi 18,5 meter. Peresmian dipimpin secara virtual oleh mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Tidak hanya itu, landmark berupa tulisan besar Semarang Tawang memperindah lingkungan sekitar sehingga cocok untuk keperluan fotografi.

Baca juga: Patung Bung Karno di Polder Tawang Semarang Diresmikan, Ini Kata Ganjar

Memiliki luas lahan kurang lebih satu hektare, Polder Tawang mempunyai daerah tangkapan air hingga 70 hektare. Bagian utara dibatasi rel kereta api, timur dibatasi jalan Ronggowarsito, selatan oleh Jalan Petudungan dan barat oleh Kali Semarang. Polder Tawang merupakan salah satu tempat yang cocok untuk kegiatan yang memerlukan latar belakang pemandangan bagus seperti pre-wedding.

“Saya diajak teman ke sini, tempatnya tenang, enak untuk dipakai ngobrol,” kata Anti, seorang pengunjung asal Purbalingga kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Menurut Pamuji Yuono dari komunitas Semarang Angker, Polder Tawang dulu merupakan tempat yang dikenal angker dan berhantu. “Dulu di sana singup [wingit], gelap. Kami pernah uji nyali di sana dan memang banyak jin yang tinggal sebab Polder Tawang mendukung untuk komunitas jin tinggal mengingat didominasi elemen air” jelasnya kepada Solopos.com.

Baca juga: Menengok Tugu Sidandang di Semarang, Konon Angker & Sanggup Hentikan Mata Air

Menurut Pamuji, pemugaran Polder Tawang menjadi lebih asri dan terang ketika malam membuat bangsa jin yang tinggal di sekitar sana memilih hijrah. Praktis, tidak ada lagi “penghuni” (mahkluk halus) “penghuni” di Polder Tawang.

“Bangsa jin memilih tempat lembab berair dan jarang dijamah manusia. Sepengetahuan saya, mereka sekarang pindah di bekas kolam renang Hotel Sky Garden di Gombel.”

“Di sana memenuhi syarat untuk dihuni bangsa jin. Puing-puing hotel yang jarang didatangi manusia serta ada elemen air. Lagi pula, polder dan kolam renang kan sama-sama kolam air,” pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya