Solopos.com, SEMARANG – Jalan tembus penghubung antara kawasan Jangli dengan Universitas Diponegoro (Undip), Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), baru saja selesai dibangun. Kendati demikian, jalan yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang itu telah mengalami kerusakan atau ambles.
Pantauan Solopos.com di lokasi, jalan yang baru saja selesai dibangun itu mengalami retakan aspal yang cukup panjang dan besar di salah satu titik. Jalan yang ambles itu membuat jalan di titik tersebut menyempit.
Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS
Masyarakat pun diminta berhati hati ketika melintasi jalan tersebut. Pekerja juga memasang pembatas agar masyarakat tidak melewati area yang amblas itu. Satu alat berat juga terlihat ada di lokasi tersebut.
Salah satu pedagang makanan dan minuman ringan di lokasi tersebut mengatakan, jalan yang amblas itu sudah terjadi sejak kali pertama dirinya berjualan di lokasi tersebut.
“Saya jualan di sini sudah 2 bulan, sudah ambles seperti itu. Sempat khawatir, takutnya meluas. Meskipun titik yang ambles ada di situ-situ juga,” kata pedagang yang mengaku bernama Agus itu, Senin (3/7/2023).
Sementara itu, seorang warga yang melintas, Ardi, 34, mengaku khawatir dengan amblesnya jalan tersebut. Ia juga mengeluhkan kurangnya penerangan dan markah jalan di jalan penghubung kawasan Jangli dengan kampus Undip, Tembalang, tersebut.
“Khawatir juga lah, apalagi kalau malem karena di sini kan gelap banget, tidak ada penerangan sama sekali. Kalau yang belum hapal bisa kejeglong itu. Takut rawan kejahatan juga kalau malam,” jelasnya.
Untuk diketahui, pembangunan jalan tembus kawasan Jangli dengan Undip di Semarang ini memakan biaya mencapai Rp29 miliar. Meski belum diresmikan, jalan ini sudah ramai dilintasi warga. Selain itu, jalan tembus ini juga kerap dijadikan lokasi nongkrong warga sekitar. Pedagang makanan dan minuman ringan juga menjamur di sepanjang jalan tersebut.