SOLOPOS.COM - Warung PKL mi bakso yang berada di pinggir Jl. Sompok Baru, Kota Semarang nantinya akan dilakukan sertifikasi higienis sanitasi oleh Asosia Pedagang Kaki Lima (Indonesia) APKLI. (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos)

Ekonomi bebas MEA menuntut para pelaku usaha untuk berkompetisi secara nasional dan internasional.

Semarangpos.com, SEMARANG-Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) melakukan sertifikasi higienis sanitasi makanan terhadap para pedagang kaki lima. Wakil Ketua Umum DPP APKLI Lasiman sertifikasi higienis makanan sanitasi ini menyusul diberlakukannya era berdagangan bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Pelaksanaan sertifikasi higienis sanitasi makanan untuk PKL ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan,” katanya di Semarang, Jumat (5/2/2016).

Untuk tahap pertama, lanjut dia, dilakukan terhadap 50 pedagang mi bakso mi ayam, da mi jowo yang mangkal di pinggir jalan di wilayah Kota Semarang.  Selanjutnya sertifikasi higienis sanitasi makanan akan dilakukan kepada semua PKL makanan di Kota Semarang yang berjumlah sekitar 600 pedagang, serta PKL makanan lainnya di Indonesia.

Lasiman lebih lanjut menyatakan untuk mendapatkan sertifikat higienis sanitasi makanan, Dinas Kesehatan akan melakukan pengujian bahan baku makanan mi bakso dan mi di laboratorium.

Selain itu kepada para pedagang makan tersebut juga diberikan pelatihan cara pengolahan, penyajian, dan penyimpanan makanan yang bersih dan kesehatan. Setelah dipastikan bahan baku makanan aman dikonsumsi dan cara pengolahan, penyajian, dan penyimpanan memenuhi unsur kesehatan, Dinas Kesehatan menerbitkan sertifikasi higienes sanitasi makanan kepada para pedagang.

”Sertifikat higienis sanitasi makanan nantinya harus ditempelkan di warung tempat berjualan para PKL,” tandas pendiri warung bakso Lasiman ini.

Dengan adanya sertifikat higienis ini, imbuh Lasiman, maka orang dari luar negeri yang datang ke Semarang dan Indonesia umumnya tidak ragu lagi menyantap kuliner PKL di pinggir jalan, karena makanan sudah dijamin kebersihan serta kesehatan.

”Diberlakukannya MEA pada 2016 maka akan banyak orang dari luar negeri datang ke Indonesia, termasuk Semarang. Mereka biasanya senang mencicipi kuliner di pinggir jalan,” ujar pendiri APKLI ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya