Jateng
Selasa, 8 September 2015 - 20:50 WIB

EKONOMI INDONESIA : BI: Perekonomian Wilayah Eks Karesidenan Banyumas Berjalan Baik

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kondisi ekonomi wilayah eks Karesidenan Banyumas dinilai berjalan baik oleh Bank Indonesia.

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO-Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hendar mengatakan bahwa kinerja perekonomian di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah, berjalan dengan baik.

Advertisement

“Berdasarkan assessment dan pemantauan kami, sejauh ini perekonomian di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, dan Purbalingga secara umum masih memiliki kinerja yang baik di tengah kondisi perlambatan perekonomian nasional. Kinerja tersebut kiranya dapat terus dipertahankan,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (7/9/2015).

Hendar mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto dari Rahmat Hernowo kepada Ramdan Denny Prakoso.

Advertisement

Hendar mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto dari Rahmat Hernowo kepada Ramdan Denny Prakoso.

Dalam hal ini, Rahmat Hernowo akan menjabat sebagai Analis Senior pada Kantor Perwakilan BI di Tokyo, sedangkan Ramdan Denny Prakoso sebelumnya menjabat sebagai Auditor Senior pada Departemen Audit Internal BI.

Lebih lanjut, Hendar mengatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2015 di wilayah eks Keresidenan Banyumas cukup tinggi, yakni 5,09 persen.

Advertisement

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa perlu diwaspadai kenaikan pertumbuhan tersebut dapat tertahan oleh pelambatan yang terjadi di sektor pengolahan khususnya pengolahan minyak dan gas bumi sebagai dampak pelambatan perekonomian nasional.

“Berdasarkan proyeksi kami, laju pertumbuhan wilayah eks Keresidenan Banyumas pada triwulan ketiga tahun 2015 diperkirakan akan mencapai 5,51 persen,” katanya.

Ia mengatakan bahwa dari aspek stabilitas harga, inflasi di Purwokerto pada triwulan kedua 2015 tercatat sebesar 5,34 persen.

Advertisement

Menurut dia, pencapaian angka inflasi Purwokerto pada triwulan pertama dan kedua 2015 tersebut merupakan angka inflasi terendah bila dibandingkan dengan inflasi di lima kota lain di Jawa Tengah.

“Pencapaian inflasi yang rendah ini tentunya tidak terlepas dari peran TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Banyumas. Atas pencapaian ini, saya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas yang telah bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto dalam mengendalikan inflasi yang rendah dan stabil,” katanya.

Sementara dari sisi pembiayaan, kata dia, penyaluran kredit di wilayah eks Keresidenan Banyumas hingga Juni 2015 masih mengalami peningkatan karena kredit yang disalurkan mencapai Rp21,7 triliun atau meningkat sebesar 8,22 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Advertisement

Menurut dia, penyaluran kredit terbesar dihunakan sebagai kredit modal kerja yang mencapai Rp10,94 triliun atau memiliki pangsa sebesar 49,81 persen dari total kredit diikuti dengan kredit konsumsi sebesar Rp8,63 triliun atau 39,27 persen dan kredit investasi sebesar Rp2,39 triliun atau 10,91 persen.

Ia mengatakan kualitas kredit yang diberikan sejauh ini masih tergolong baik dengan rasio “Non-Performing Loan (NPL) Gross” sebesar 2,84 persen atau di bawah “threshold’ (ambang) 5 persen.

Dari sisi pendanaan, lanjut dia, dana pihak ketiga (DPK) secara tahunan tumbuh sebesar 13,64 persen yang didominasi oleh pendanaan dalam bentuk tabungan dengan pangsa sebesar 54,74 persen sehingga mendorong “Loan to Deposit Ratio” (LDR) per Juni 2015 menjadi 103,82 persen atau lebih rendah dari LDR tahun sebelumnya sebesar 109,02 persen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif