Jateng
Jumat, 3 Agustus 2018 - 10:50 WIB

Ekskavasi Situs Duduhan Mijen Diperluas, Candi Baru Ditemukan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Setelah hampir tiga tahun terhenti, ekskavasi candi di Kampung Duduhan, Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, kembali dilanjutkan. Ekskavasi lanjutan itu dilakukan tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslitarkenas) bersama lembaga penelitian Prancis untuk penelitian kebudayaan di Asia (EFEO), 25 Juli&ndash;5 Agustus 2018.</p><p>Proses eskavasi situs bersejarah di Kota Semarang itu kali pertama digelar pada 2015 lalu. Kala itu, penggalian sistematis dan metodis ala arkeologi itu menemukan bangunan induk di situs percandian tersebut. Kini, setelah penggalian diperluas, tim arkeolog menemukan tiga jejak bangunan baru yang merupakan candi perwara.</p><p>&ldquo;Sebelumnya, kami baru menemukan candi induk berukuran 9 mx9 m. Lalu kita cek sebelah timur rupanya ada jejak bangunan baru candi perwara diperkirakan berukuran 5 mx4 m," ungkap koordinator ekskavasi dari Puslit Arkenas, Agus Trijanto Indrajaya, saat dijumpai wartawan di kompleks situs candi itu, Kamis (2/8/2018).</p><p>Agus menambahkan penemuan tiga candi perwara itu semakin memantapkan hipotesis bahwa candi di wilayah perkebunan warga itu merupakan peninggalan Mataram Kuno dari sekitar abad ke-8 hingga abad ke-9.</p><p>Keberadaan candi itu sebenarnya sudah diketahui sejak 1970-an. Saat itu, warga sekitar menemukan dua arca berbentuk Dewa Ganesa dan lembu Nandi. Arca Ganesa tersebut kini sudah ditempatkan di Museum Ranggawarsita, Kota Semarang, Jateng. Sedangkan, arca Nandi kini tak terurus setelah diletakkan warga di perempatan jalan yang menjadi gerbang masuk Kampung Duduhan.</p><p>Dengan ditemukannya penemuan arca Ganesha dan Nandi itu, Agus menyimpulkan bahwa situs yang tengah digali tersebut merupakan bangunan pemujaan untuk Dewa Siwa oleh penganut agama Hindu. Dewa Ganesa dalam mitologi Hindu adalah putra Dewa Siwa, sedangkan lembu Nandi adalah wahana atau tunggangan Dewa Siwa.</p><p>"Penemuan ini sangat penting, terutama bagi di Kota Semarang. Ternyata di Kota Semarang ada candi yang menyimpan banyak sejarah masa lalu. Penyebaran agama Hindu yang masuk dari wilayah pesisir," beber Agus.&nbsp;</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif