Jateng
Sabtu, 11 Oktober 2014 - 09:50 WIB

EKSPOR PRODUK : KADIN Pekalongan Minta Pemerintah Permudah Ekspor Produk

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, PEKALONGAN — Kamar Dagang Indonesia Kota Pekalongan, Jawa Tengah, minta pada pemerintah mempermudah proses ekspor produk, terutama mengenai masalah kepabean, kata Ketua Kadin Kota Pekalongan, Ricsa Mangkulla.

“Para pengusaha mengeluhkan belum menyentuhnya fasilitasi dari pemerintah daerah. Pengusaha juga masih kesulitan dan menghadapi kendala pada masalah kepabean,” katanya di Pekalongan, Sabtu (11/10/2014).

Advertisement

Selain itu, kata dia, bergantinya kepemimpinan pemerintahan juga diperkirakan akan berpengaruh terhadap kebijakan ekonomi Indonesia yang berdampak terhadap ekspor produk dalam negeri.

Ia mengatakan untuk menghadapi tantangan yang kian kompleks, para pengusaha dituntut harus mampu menjaga kualitas produknya agar tetap layak diekspor ke luar negeri.

“Pengusaha juga harus menimbang bagaimana produk yang dihasilkannya terlebih dahulu bisa memenuhi pangsa pasar dalam negeri sebelum melakukan ekspor,” katanya.

Advertisement

Ia berharap pengusaha dengan pemerintah terjalin komunikasi intensif agar segala informasi mengenai pemasaran produk ke luar negeri bisa diserap cepat.

“Selama ini, informasi dan komunikasi yang terjalin pengusaha dengan pemerintah belum masuk dalam kategori cepat sehingga banyak peluang ekspor produk yang terbuang dan belum bisa dimanfaatkan maksimal,” katanya.

Direktur Kerjasama Amerika Selatan dan Karibia, Musthofa Taufik Abdul Latif mengaku masih terjadi kendala untuk mewujudkan ekspor produk ke luar negeri, seperti ke Amerika Latin dan Karibia.

Advertisement

“Kendalan itu, antara lain jarak tempuh yang relatif yang jauh dan budaya yang berbeda. Akan tetapi semua itu masih bisa diatasi dengan kemajuan teknologi saat ini,” katanya.

Selain itu, kata dia, pengusaha juga dihadapkan pada masalah tingginya angka penjualan di luar negeri dibanding harga awal yang dipatok eksportir.

“Kenaikannya bisa mencapai tiga kali lipat. Oleh karena, kami masih membuat ‘market research’ untuk melihat produk apa saja dari Indonesia yang diminati. Akan tetapi, yang jelas, produk ekonomi kreatif, seperti batik dan furniture mempunyai peluang yang relatif besar,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif