SOLOPOS.COM - Seorang petani garam di Desa Dresi Kulon, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah memanen garam. (Solopos.com-Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, REMBANG — Fenomena El Nino yang mengakibatkan musim kemarau berkepanjangan rupanya mendatangkan berkah bagi para petani garam di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng). Berkat musim kemarau yang panjang itu, produksi garam meningkat menyusul cuaca panas dan kering.

“Pada bulan Juni 2023, cuacanyaa maasih ada hujan sehingga proses pembuatan garam agak lama. Sedangkan saat ini setelah airnya matang dan dituang di lahan pengeringan dalam waktu sepekan sudah bisa dipanen,” kata Mundi, salah seorang petani garam asal Desa Dresi Kulon, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Kamis (10/8/2023).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Selain cuacanya panas, kata dia lagi, juga disertai angin timur yang cukup kencang, sehingga mempercepat proses pembuatan garamnya. Setiap kali panen, kata dia, bisa menghasilkan 5 kuintal garam, meskipun lahan yang digunakan untuk pembuatan garam masih berupa tanah tanpa menggunakan media geoisolator atau plastik pelapis tambak garam.

Hal senada juga disampaikan petani garam lainnya di Rembang, Kasipin, yang mengaku sejak bulan Juli hingga sekarang panennya memang meningkat. “Biasanya hanya 2,5 ton garam setiap pekan, kini bisa mencapai 5 ton dalam sepekan,” ujarnya.

Kebetulan, kata dia pula, lahan yang digunakan untuk pembuatan garam mencapai 1 hektare lebih dan menggunakan media geoisolator. Praktis, proses pembuatan garam di tempatnya pun menjadi lebih cepat dan hasilnya cukup banyak.

Hal itu, menurutnya lagi, karena didukung cuaca terik yang disertai angin timur, sehingga proses pengkristalan air garam menjadi lebih cepat dari sebelumnya bisa mencapai tiga hingga empat hari, kini cukup dua hari bisa langsung dipanen.

Hanya saja, kata Kasipin, harga jual garamnya saat ini mengalami penurunan. Pada bulan Juni 2023 bisa mencapai Rp4.000 per kilogram, kini hanya laku Rp1.000 per kg.

Meskipun demikian, petani tetap mendapatkan keuntungan karena produksinya meningkat, sehingga potensi pendapatannya juga cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya