SOLOPOS.COM - Warga Tambak Dalam, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dikagetkan dengan adanya penemuan bayi yang mengambang di sungai Banjirkanal Timur, Jumat (9/6/2023) siang. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak lima kasus pembuangan bayi terjadi di Kota Semarang dalam enam bulan terakhir. Sebanyak tiga bayi meninggal dan dua bayi dalam kondisi selamat.

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi Christiano, mengaku minimnya saksi dan barang bukti menjadi kendala dalam mendalami kasus pembuangan bayi ini. Hingga sekarang, pihaknya menelusuri lima kasus buang bayi tersebut.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Sementara kasus masih belum terungkap. Masih penyelidikan semua,” ujar Iptu Dionisius, Rabu (28/6/2023).

Psikolog Rs Elisabeth Semarang, Probowatie Tjondronegoro, mengatakan para pelaku buang bayi nekat melakukan hal itu karena kondisi terdesak sehingga menutupi nalurinya sebagai manusia.

Pelaku yang kalut lantas melakukan apa saja supaya nama baiknya terjaga dengan membuang atau membunuh bayi.

“Pelaku overthingking, misal ada anak tanpa bapak, diusir orangtua, dianggap aib, takut dihukum lingkungan. Sehingga naluri sayang ke anak tertutupi,” kata Probowatie.

Padahal, lanjut Probowatie, perbuatan kriminal tersebut dapat memberikan dampak panjang, terutama dalam segi psikologi pelaku. Pelaku akan merasa trauma sekaligus memiliki rasa bersalah yang akan menghantuinya seumur hidup.

“Hukuman penjara pun sebenarnya tidak menyembuhkan,” lanjutnya.

Probowatie juga mengungkapkan bila sering menghadapi pasien yang mengalami trauma lantaran perbuatannya membuang bayi atau menggugurkan bayi saat di dalam kandungan.

Kendati sering, pasiennya mayoritas membuang bayi untuk tetap hidup sehingga lokasi pembuangannya disengaja ke panti asuhan, pos satpam dan lainnya.

“Meskipun begitu sama saja karena dampaknya tetap merugikan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, warga Tambak Dalam, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dikagetkan dengan adanya penemuan bayi mengambang di sungai Banjirkanal Timur, Jumat (9/6/2023) siang. Warga sekitar awalnya mengira sosok yang mengambang tersebut adalah boneka bayi.

Pada Minggu (25/6/2023), warga Gang Buntu, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali dikagetkan dengan penemuan mayat bayi. Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan salah seorang warga saat hendak membersihkan taman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya