SOLOPOS.COM - Pemimpin Redaksi (Pimred) Solopos, Rini Yustiningsih, saat memberikan materi terkait konten digital dalam acara Espos Class Digital Forum bersama Nasmoco Group di Kantor Nasmoco, Kota Semarang, Senin (6/3/2023). (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Era digital memaksa semua kalangan profesional untuk melakukan inovasi dan membarui kemampuan seusai perkembangan zaman. Tak terkecuali bagi kalangan profesional di industri pemasaran automotif seperti PT New Ratna Motor atau Nasmoco Group, selaku dealer resmi mobil Toyota di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau Jateng DIY.

Demi meng-upgared kemampuan di bidang pemasaran maupun layanan pelanggan, karyawan Nasmoco Group pun menggelar sebuah acara bertajuk Nasmoco Digital Forum. Menggandeng Solopos Media Group, para karyawan Nasmoco ini mengikuti workshop atau pelatihan digital terkait bagaimana cara membuat konten yang menarik, tidak melanggar aturan atau perundang-undangan, hingga sanggup terdeteksi mesin pencarian atau search engine Google.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Pelatihan atau workshop digelar di Kantor Nasmoco yang terletak di Setos Building Lantai keenam Jalan Inspeksi Gajah Mada, Kota Semarang, Senin (6/3/2023). Setidaknya ada sekitar 25 karyawan dari berbagai cabang dealer Nasmoco di Jateng DIY yang turut serta dalam acara yang dipandu langsung Pemimpin Redaksi Solopos, Rini Yustiningsih, dan Redaktur Pelaksana Solopos Digital, Danang Nur Ihsan.

“Membuat konten digital tidak hanya sebatas menarik. Tapi, ada koridor-koridor yang harus dipatuhi supaya konten yang dihasilkan tidak melanggar dan malah membuat brand kita rusak,” ujar Rini saat memberikan paparan dalam acara Nasmoco Digital Forum tersebut.

Acara Nasmoco Digital Forum ini pun berlangsung cukup menarik. Seluruh peserta terlihat antusias memperhatikan setiap paparan demi paparan yang disampaikan para narasumber.

Atraktif

Di awal acara Rini sempat menunjukkan berbagai contoh penanyangan iklan di media sosial yang mendapatkan viewer cukup banyak, mencapai jutaan. Meski demikian, iklan berbentuk video itu kemudian harus di-take down oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena dianggap melanggar aturan.

Sesi pelatihan juga berlangsung cukup atraktif. Tak jarang, para peserta menunjukkan antusias dengan melemparkan pertanyaan-pertanyaan ke narasumber. Mereka bertanya seputar bagaimana cara membuat konten-konten menarik, baik di situs web maupun media sosial, guna menarik pelanggan.

Marketing Planning and Customer Relations Departemen Nasmoco Group, Riski Permana, mengatakan pemasaran secara digital atau dengan memanfaatkan jejaring internet sebenarnya bukan hal baru bagi karyawan Nasmoco Group. Beberapa staf marketing Nasmoco bahkan mengandalkan jejaring Internet guna menjangkau pasar.

Meski demikian, dalam setiap konten yang dihasilkan itu belum sepenuh baik. Oleh karenanya, Nasmoco pun berinisiatif menggandeng Solopos Media Group untuk berbagi ilmu terkait digitalisasi.

“Tidak bisa kita pungkiri di era saat ini, kompetisi sudah masuk ke era digital. Tentunya kita juga punya kewajiban meng-improve skill karyawan supaya lebih kreatif. Namun, kreatif yang aman secara koridor regulasi. Teman-teman di Solopos bukan hanya paham, tapi juga praktisi dan cukup masif mempraktikan. Makanya, kami ingin berbagi ilmu juga,” ujar Riski.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya