SOLOPOS.COM - Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhowy dan segenap tamu undangan saat membuka Expo Kemandirian Pondok Pesantren dengan memukul rebana pada Rabu (18/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar Expo Kemandirian Pesantren di Auditorium Prof. Dr. H. Achmadi mulai, Rabu (18/10/2023). Expo yang akan digelar sampai Kamis (19/10/2023) itu diikuti oleh 50 pondok pesantren.

Dalam sambutannya saat membuka Expo Kemandirian Pesantren, Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy, menyampaikan kampusnya siap mendukung kemandirian pesantren. Expo Kemandirian Pesantren ini merupakan mandat langsung dari Kementerian Agama pusat.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Expo ini diharapkan dapat mengenalkan dan mendukung usaha pondok pesantren yang ada di Kota Salatiga dan sekitarnya. Rektor UIN Salatiga juga menyatakan kesanggupan untuk menggelar acara serupa pada tahun yang akan datang.

“Acara kali ini kami siapkan dalam waktu yang sangat singkat. Jadi mungkin ada satu-dua kekurangan. Semoga tahun depan kami bisa mengundang lebih banyak pondok pesantren untuk hadir berpartisipasi,” kata Prof. Zakiyuddin, Rabu (18/10/2023).

Selain itu, rektor berharap expo yang digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional itu bisa menjadi ajang untuk mempromosikan eksistensi UIN Salatiga.

“Setelah beralih status menjadi universitas, kami membuka lebih banyak prodi. Jadi sekarang UIN Salatiga tidak hanya memiliki prodi keagamaan tetapi juga prodi sains dan teknologi. Prodi-prodi yang ada di kampus ini siap mewadahi minat para santri,” ungkap Prof. Zakiyuddin.

Ketua Panitia, Dr. Sidqon Maesur, mengatakan Expo Kemandirian Pesantren yang digelar sampai Kamis (19/10/2023) itu diikuti 50 pondok pesantren yang ada di Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Purworejo.

“Untuk menyemarakkan expo ini, kami telah menyiapkan banyak acara, mulai dari seminar nasional, konser musik religi gamelan orkestra Kiai Tapel, hingga berbagai perlombaan yang dapat diikuti oleh pengunjung dan peserta expo,” terang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama UIN Salatiga tersebut.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, M.H., menilai Expo Kemandirian Pesantren tersebut dapat mempertemukan sinergi antara pendidikan tinggi keagamaan Islam dan pendidikan pesantren.

“Sesuai dengan tema Hari Santri Nasional 2023, yaitu Jihad Santri Jayakan Negeri, expo ini membawa spirit jihad intelektual. Kita bisa melihat sinergi antara perguruan tinggi dan pesantren untuk membawa kemajuan bagi negeri,” kata Musta’in.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Salatiga, Sinoeng Noegroho, mengatakan pihaknya sedang menyiapkan Perda terkait pesantren. Menurutnya pemerintah harus hadir dan peduli pada perkembangan pendidikan, termasuk bagaimana mendorong perkembangan kemandirian pesantren.

“Sinergi antara pemerintah dan semua lapisan masyarakat ini harus selalu dijaga agar tetap berada dalam jalur yang semestinya,” jelas Sinoeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya