SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembuatan ciu Banyumas. (Youtube)

Solopos.com, BANYUMAS — Ciu atau yang juga dikenal sebagai miras tradisional cukup populer di wilayah Banyumas Raya. Minuman ini sejatinya dibuat sebagai suplemen untuk kesehatan, namun kerap disalahgunakan sebagai minuman yang memabukan.

Ciu di Banyumas dulunya kerap dijadikan suguhan untuk merayakan pertemuan, terutama di Desa Wlahar, Kecamatan Wangon. Ciu Banyumas juga banyak diproduksi di Desa Wlahar, Kecamatan Wangon.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Diolah dari berbagai sumber, ciu Banyumas ini dikenal sebagai miras lokal yang cukup populer di daerah tersebut. Ciu Banyumas ini terbuat dari fermentasi gula merah, tape singkong serta air, dan tidak perlu menggunakan tetes tebu.

Meskipun pemasarannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tetapi peredaran miras tradisional asal Banyumas ini cukup meluas. Ciu Banyumas ini menyimpan beberapa fakta menarik, berikut beberapa di antaranya:

  • Perajinnya Ibu Rumah Tangga

Perajin ciu rata-rata merupakan ibu rumah tangga. Sedangkan laki-lakinya biasanya bertugas untuk mencari bahan baku dan menjual ciu ke beberapa tempat. Bahkan semua urusan di dapur pembuatan ciu dilakukan oleh kaum perempuan. Dapur ciu rata-rata terletak di belakang rumah. Bangunan tempatnya model setengah terbuka dengan pagar dari bambu yang dianyam. Di dalam dapur tersebut, terdapat tungku untuk memasak bahan baku ciu, semacam alat destilasi. Tong besar dengan volume sekitar 130 liter digunakan untuk mencampur gula merah, tape, air dan bibit ciu.

  • Terdapat Mikroba Khusus

Dilansir dari beberapa sumber, menurut Pratiwi, salah satu Mahasiswi Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang pernah meneliti pembuatan ciu di Desa Wlahar mengatakan jika mikroba yang terlibat dalam proses fermentasi ciu Banyumas berasal dari golongan yeast (ragi), bakteri asam laktat (BAL) dan bakteri asam asetat (BAA), Zymomonas dan Micrococcus.

Sedangkan kapang dari genus Aspergillus hanya diperoleh dari ragi dan tidak ditemukan pada tape singkong maupun substrat fermentasi ciu Banyumas. Saccharomyces cerevisiae merupakan satu-satunya yeast (ragi) yang terdapat pada ragi bermerek Matahari Cakra, tape singkong dan substrat ciu. BAL yang didapat dari ragi, tape singkong dan substrat ciu Banyumas adalah Enterococcus, Brochothrix, Lactobacillus, Pediococcus, Leuconostoc, Listeria, Saccharococcus dan Streptococcus.

  • Dapur Rahasia

Tidak mudah untuk melihat proses pembuatan minuman ini. Setiap perajin selalu curiga ketika orang lain hanya datang untuk melihat prosesnya. Mereka takut jika polisi akan melihat kegiatan mereka. Bahkan beberapa media yang ingin melihat dapur pembuatan ciu Banyumas, para perajinnya justru kabur entah kemana. Dapur tersebut akan dibiarkan begitu saja. Bahkan saat api di tungku pembuatan masih menyala.

  • Perdagangan Tersembunyi

Selain tempat pengolahannya yang rahasia, penjualan ciu Banyumas ini juga dilakukan secara rahasia atau tersembunyi. Saat menjual ciu ini, biasanya menggunakan sel tertutup. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menjual ciu di daerah Banyumas dan daerah sekitarnya. Bahkan seringkali, penjual harus putar balik tak jadi menjual ciu ini karena takut ditangkap polisi. Di pasaran, harga ciu bervariasi tergantung dari tinggi rendahnya kadar alkohol. Ciu dengan alkohol berkadar 20 persen, dijual dengan harga Rp15.000. Sementara untuk ciu dengan kadar alkohol 50 persen, dijual Rp20.000 dan kadar 70 persen dijual dengan harga Rp35.000 per liter.

  • Digemari Mahasiswa

Ciu Banyumas ini adalah minuman yang cukup populer di kalangan mahasiswa. Hal ini karena tingginya harga minuman keras bermerek impor yang menjadi salah satu pemicunya. Mereka merasa tidak bisa masuk ke bar yang menjual minuman keras, sehingga lebih memilih ciu yang harganya cukup terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya