SOLOPOS.COM - Pohon Jati, kategori kayu keras, komoditi Desa Wadas (Instagram/@flower_ngel)

Solopos.com, PURWOREJO — Selain dikenal dengan potensi batu andesit, Desa Wadas yang ada di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah juga dikenal dengan memiliki perkebunan yang luar biasa. Dilansir dari Bisnis.com, Jumat (11/2/2022), berdasarkan Peraturan Daerah Purworejo nomor 27 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), menetapkan desa seluas 405.820 ini sebagai kawasan perkebunan.

Salah satu komoditas menjanjikan dari Wadas adalah kayu keras. Nilai komoditas ini sebesar Rp5,1 miliar per lima tahun atau senilai kurang lebih di angka Rp1 miliar per tahun. Nilai komoditas kayu keras ini mendominasi semua komoditas perkebunan di Desa Wadas, di antaranya buah durian, pisang, cengkeh, kelapa dan tanaman hortikultura lainnya.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Baca juga: Kenapa Bendungan Bener Purworejo Butuh Batu Andesit dari Desa Wadas?

Sebenarnya apa sih kayu keras itu? apa manfaatnya? Dilansir dari laman binus.ac.id, kayu keras adalah jenis kayu yang berasal dari pohon dengan biji buahnya tertutup badan buah. Tanaman ini biasanya memiliki daun lebar dengan banyak pori-pori sehingga membentuk konstruksi kayu yang sangat kuat, seperti pohon jati, mahoni, mapple, dan masih banyak lagi.

Kayu keras merupakan bahan baku yang sering digunakan untuk pembuatan lantai, dek kapal, tiang rumah, kursi, lemari dan lainnya. Materi kayu keras ini digunakan karena memiliki kepadatan struktur yang lebih rapat, hingga lebih keras. Karena banyak pori-pori pada tekstur kayu ini sehingga membuat proses pengeringannya lebih lama.

Baca juga: Konflik Desa Wadas: Tanah Ditambang, Kiamat Datang?

Pori-pori kayu ini bersifat higroskopis, yaitu sel-sel yang berkekuatan  mengisap dan mengeluarkan air. Karena banyak digunakan sebagai material bangunan, harga kayu keras, salah satunya kayu jati dikenal sangat tinggi. Berdasarkan standar dari perhutani, harga kayu jati ini dijual mulai dari Rp2,1 juta dan masih dikategorikan berdasarkan kelas dan ukuran. Harga termahalnya bisa mencapai kurang lebih Rp7,1 juta per m3 (40-49 cm) untuk kelas A4

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya