Jateng
Jumat, 26 Februari 2016 - 11:50 WIB

FENOMENA LGBT : Ketua DPRD Jateng Imbau Media Massa Tak Vulgar Beritakan LGBT

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Rukma Setyabudi (JIBI/dok)

Fenomena LGBT menjadi sorotan masyarakat termasuk media massa.

Semarangpos.com, SEMARANG-DPRD Jawa Tengah mengimbau media massa tidak terlalu vulgar dalam memberitakan tentang lesbian gay biseksual transgender (LGBT). Menurut Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Rukma Setyabudi bila media massa terus menerus memberintakan tentang LGBT sama artinya mempromosikan kelompok tersebut.

Advertisement

”Media massa agar membatasi atau mengurangi pemberitaan LGBT, bukan gencar diberitakan malah promosi itu [LGBT],” katanya Kamis (25/2/2016).

Fenomena LGBT, lanjut Rukma, tidak lazim sehingga tidak boleh menumbuhkembangkan hal tersebut, karena dapat merusak masa depan bangsa.
Kendati begitu, sambung politisi PDIP ini, pemerintah dan masyarakat tidak boleh mendiskriminasi LGBT karena mereka juga berhak mendapatkan haknya sebagai warga negara Indonesia.

“Mereka [LGBT] juga warga negera Indonesia sehingga tidak boleh ada diskriminasi,” tandasnya.

Advertisement

Mengenai LGBT yang memproklamirkan diri sebagai sebuah organisasi, Rukma menyatakan tidak bisa dibenarkan sesuai aturan yang berlaku karena menyimpang dari norma-norma agama.

Namun, bila para LGBT terbuat membuat komunitas sendiri sekedar untuk berkumpul-kumpul antara kalangan mereka sendiri tidak masalah.

”Kalau mereka membuat organisasi tidak bisa, tapi bila membentuk komunitas kecil untuk berkumpul adalah hak mereka, tidak ada larangan,” ujar Rukma.

Advertisement

Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono juga mengimbau media massa tidak melakukan publikasi secara massif tentang LGBT karena dikhawatirkan malah menyuburkan LGBT.

“LGBT tidak sesuai dengan nilai-nilai agama maupun adat istiadat. Media massa jangan melakukan publikasi terus menerus,” pinta dia.

Politisi dari Partai Golkar ini mengajak orang tua senantiasa mawas diri terkait perilaku di lingkungan sekitar supaya anak-anak tidak ikut menjadi LGBT.

“Fenomena LGBT tidak benar dan menyalahi kaidah agama yang ada,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif