SOLOPOS.COM - Suasana seminar wawasan kebangsaan dalam rangkaian acara Festival Indonesia Raya 2023 yang digelar di Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW Salatiga, Sabtu (26/8/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga menjadi tuan rumah digelarnya Seminar Wawasan Kebangsaan yang menjadi rangkaian kegiatan Festival Indonesia Raya 2023 Kota Salatiga di ruang Auditorium Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW, Sabtu (26/8/2023).

Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) salatiga menyelenggarakan Festival Indonesia Raya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1.273 Kota Salatiga dan HUT ke-78 Republik Indonesia. The Journey of Indonesia Mini in Salatiga menjadi tema yang diangkat dalam festival ini.

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan (KIP), Priyo Hari Adi, Ph.D., Ak., menyambut baik diadakannya seminar wawasan kebangsaan di UKSW. Ia mengaku tersanjung UKSW dapat menjadi tempat diselenggarakannya bagian kegiatan Festival Indonesia Raya 2023.

“Selamat datang di kampus Indonesia Mini termanis di Kota Salatiga,” sambutnya.

Priyo Hari Adi menuturkan bahwa Festival Indonesia Raya menunjukkan keindahan Indonesia. Menurutnya, setiap anak bangsa harus berbangga menjadi bagian dari Indonesia yang dianugerahi kekayaan luar biasa. Selain itu, Indonesia juga memiliki Pancasila sebagai perekat bangsa.

“Semoga dengan ini kecintaan kita kepada Indonesia menjadi semakin kuat,” tandasnya.

Pemukulan gong oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi, menandai dibukanya Seminar Wawasan Kebangsaan ini. Dalam sambutannya, Sinoeng menyatakan esensi wawasan kebangsaan ini adalah mengenai kontribusi.

Dikatakan bahwa acara hari ini menjadi salah satu bukti tindakan dalam membumikan Pancasila. Ia menambahkan, membumikan Pancasila dapat dilakukan melalui tindakan dan teladan. Salah satunya dengan seminar wawasan kebangsaan seperti ini.

Disampaikannya, Kota Salatiga dengan 43 etnis yang berkembang di dalamnya dapat hidup rukun sehingga disebut sebagai kota tertoleran kedua di Indonesia.

“Mari semangat berkontribusi bagi negeri. Jangan tanya apa yang negeri ini berikan kepadamu, tetapi tanya apa yang kamu buat bagi negeri ini,” tegasnya.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI), Dr. H. Bambang Soesatyo, melalui video sambutannya mengatakan untuk menyikapi dinamika kebangsaan yang kompleks, wawasan kebangsaan merupakan hal yang penting. Ia juga menyebut bahwa Pancasila harus menginspirasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Harapan saya, momentum HUT Salatiga dapat menjadi bentuk mewujudkan Salatiga tumbuh dan maju. Dirgahayu Kota Salatiga,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam video sambutannya mengajak seluruh elemen bangsa untuk memiliki kesadaran menerapkan sistem rumusan bernegara yang sesuai dengan Indonesia, yaitu demokrasi Pancasila.

“Kita sebagai bangsa kembali kepada Pancasila secara utuh sekaligus merajut tekad bersama di dalam semangat ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial,” ungkapnya.

Dalam seminar wawasan kebangsaan yang dimoderatori Dekan Fakultas Hukum UKSW Dr. Umbu Rauta, hadir Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Ermaya Suradinata. Di kesempatan itu, ia bertindak sebagai narasumber tunggal.

Dalam paparan materinya, Prof. Ermaya Suradinata, menyampaikan seiring perkembangan dan perubahan dunia, Indonesia harus tetap mempertahankan jati diri sebagai bangsa dan mengubah paradigma lama menjadi paradigma baru dalam wawasan kebangsaan.

Ia juga menyebut Festival Indonesia Raya adalah momentum yang tepat bagi Salatiga dan bagi UKSW untuk menjadi pelopor penggerak Pancasila.

“Jika Salatiga hebat, Indonesia hebat. Mari kita bangun Salatiga ini,” pesannya.

Seminar wawasan kebangsaan ini juga turut dihadiri oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Salatiga sekaligus Ketua Festival Indonesia Raya, Dance Ishak Palit; Kapolres Salatiga, AKBP Aryuni Novitasari; perwakilan Forkopimda; Dandim; Pengadilan Negeri; Ormas lainnya; serta sivitas akademika UKSW dan Universitas Islam Negeri Salatiga.

Rekomendasi
Berita Lainnya