SOLOPOS.COM - Warga menangkap ikan menggunakan jala pada Festival Kaliasat Sendangdalem, Padureso, Kebumen. (Istimewa/Instagram @uudgram)

Solopos.com, KEBUMENFestival Kaliasat kembali digelar secara meriah di Sungai Bedegolan, Desa Sendangdalem, Kecamatan Padureso, Kebumen di awal Agustus 2023.

Kegiatan utama yang menjadi daya tarik masyarakat dalam festival ini adalah warga menangkap ikan bersama-sama. Kegiatan ini telah menjadi agenda rutin tahunan yang digelar oleh desa sebagai bentuk perasaan kasih tulus pada lingkungan alam dan tekad melestarikan ekosistem sungai.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Dikutip dari laman website www.kebumenkab.go.id pada Kamis (3/8/2023), festival ini dibuka Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Selasa (1/8/2023).

Pelaksanaan kegiatan itu bertepatan dengan ditutupnya pintu air Waduk Wadaslintang yang mengakibatkan aliran Sungai Bedegolan surut. Pada saat itulah masyarakat bersamaan turun ke sungai untuk mencari ikan.

Dilansir dari laman website sda.pu.go.id, Waduk Wadaslintang dibangun pada era Presiden Soeharto, tepatnya pada tahun 1982 dan berakhir 1987. Waduk ini difungsikan sebagai penyuplai air irigasi lahan persawahan, pembangkit tenaga listrik, pengendali banjir, hingga fungsi pariwisata perikanan dan olahraga air.

Pentutupan air Waduk Wadaslintang yang diadakan setiap tahun mulai tanggal 1 Agustus ini ditujukan untuk mempercepat pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi Wadaslintang, pemeliharaan fasilitas waduk, dan pembangkit listrik.

Oleh karena itu, Bupati Arif Sugiyanto menyambut hangat festival yang memanfaatkan penutupan Waduk Wadaslintang ini. Hal itu sekaligus dijadikan sebagai wisata desa yang terus mempertahankan kearifan lokal. Festival ini dimeriahkan pula dengan perlombaan memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sejak pagi, masyarakat sekitar mulai berdatangan menuju lokasi Sungai Bedegolan untuk mengikuti sensasi tangkap ikan. Kehadiran ratusan bahkan ribuan warga ini menjadi bukti antusiasme dan minat besar terhadap festival yang terselenggara atas kolaborasi Pemerintah Desa dengan Pemerintah Kabupaten melalui anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Dengan penuh semangat dan kegembiraan, masyarakat berbondong-bondong menangkap ikan menggunakan jala dan ada juga yang hanya menggunakan tangan kosong.

Dengan partisipasi besar masyarakat dalam Festival Kaliasat telah berhasil menciptakan suasana meriah dan kebersamaan di antara masyarakat dan pemerintah setempat. Utamanya dalam upaya melestarikan alam serta menjadikan Kebumen sebagai tujuan wisata yang menarik dan ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya