SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (tengah), saat menggelar jumpa pers Festival Pendamping Beras di Balai Kota Semarang, Kamis (5/10/2023). (Solopos.com-Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang karib disapa Mbak Ita, mengajak warganya untuk mulai meninggalkan ketergantungan terhadap beras sebagai bahan utama pangan dan mulai menggunakan bahan makanan alternatif. Salah satu upaya itu ditunjukkan Mbak Ita bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan menggelar Festival Pendamping Beras pada acara Car Free Day (CFD) di Simpang Lima, Minggu (8/10/2023).

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan festival itu akan menampilkan berbagai olahan makanan non-beras atau nasi yang mengandung karbohidrat. Makanan yang akan ditampilkan itu antara lain sorgum, singkong, dan sukun.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Kegiatan ini atas dorongan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat penutupan Rakernas IV PDIP. Kami ingin masyarakat tidak tergantung mengonsumsi nasi ataupun yang mengandung gandum. Jadi ada bahan lain seperti sorgum, singkong, dan sukun,” kata Ita saat menggelar jumpa pers di Balai Kota Semarang, Kamis (5/10/2023).

Dalam Festival Pendamping Beras, Pemkot Semarang juga akan mengandeng koki-koki hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Para koki itu akan memberikan demo memasak menggunakan bahan-bahan makanan selain gandum dan beras.

“Nanti akan ada demo memasak yang diikuti oleh teman-teman dari Pemkot, termasuk saya. Akan aada 114 stan yang melakukan demo memasak. Bahan-bahannya semuanya bukan dari gandum, melainkan sorgum yang bisa diolah. Akan ada chef-chef hotel yang mengajari dan mengedukasi masyarakat yang ada di Kota Semarang cara mengolah makanan dengan bahan non-beras dan gandum,” jelasnya.

Ita menyebut, ada 10 bahan makanan pendamping beras yang bisa dijadikan sajian utama dalam masakan. Mulai dari porang, sukun, ubi, singkok bahkan pisang. Ia juga menjelaskan, nantinya hotel-hotel yang ada di Kota Semarang akan menyajikan makanan dari bahan selain beras.

“Jadi pendamping beras ada 10, ada hanjeli, sorgum, sukun, porang, ubi, jagung, singkong, pisang. Nanti setiap hotel akan menyajikan produk makanan dari bahan non-beras,” sebutnya.

Jika masyarakat sudah terbiasa dengan 10 bahan baku pengganti beras ini, maka masyarakat tidak perlu khawatir jika harga beras terus mengalami kenaikan apalagi saat musim kemarau berkepanjangan seperti saat ini. Ita bahkan mengaku dirinya sudah tidak mengonsumsi nasi selama tiga bulan, namun kondisi tubuhnya justru lebih fit.

“Kenapa dinamakan pendamping beras, karena kita tiap pagi sampai malam makannya dari beras. Dan saya tiga bulan ini gak makan nasi dan gula ternyata tambah sehat sekaligus diet dan sekaligus ngirit,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya