SOLOPOS.COM - Kelompok Teater Pelajar Apotek membawakan lakon Selat Pemisah saat mengikuti Festival Teater Pelajar di Kudus, Jateng, Minggu (20/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Festival Teater Pelajar 2016 yang digelar atas kerja sama Teater Djarum membuat Disdikpora Kudus bersemangat membina ekstra kurikuler seni peran.

Semarangpos.com, KUDUS — Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) merespons positif kerja sama penyelenggaraan Festival Teater Pelajar (FTP) 2016 dengan Teater Djarum. Disdikpora Kudus berminat lebih serius membina ekstra kurikuler serni peran itu.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kabupaten Kudus Didik Hartoko di Kudus, Minggu (20/11/2016), mengemukakan harapan pihaknya memiliki buku tentang teater sebagai panduan bagi sekolah-sekolah di daerah itu memajukan ekstra kurikuler seni peran. “Dengan adanya Festival Teater Pelajar hingga sembilan kali yang merupakan hasil kerja sama antara Disdikpora Kudus dengan Djarum Foundation, tentunya berharap memiliki buku panduan tentang teater,” kata Didik Hartoko.

Ia mengatakan hal itu saat jumpa pers bersama sejumlah media terkait dengan final Festival Teater Pelajar 2015 yang digelar di GOR Bulu Tangkis Djarum Kaliputu, Kudus. Dengan adanya buku panduan, dia berharap, sekolah-sekolah yang selama ini sedang merintis ekstra kurikuler teater memiliki panduan yang hampir sama dengan sekolah-sekolah lain yang ekstra teaternya lebih maju.

Setidaknya, sambung Didik, ada standar ilmu tentang teater di semua sekolah di Kudus. Demi menyusun buku panduan tentang teater, lanjut dia, perlu melibatkan pakar nasional, sehingga nantinya bisa disebarluaskan, khususnya di Kabupaten Kudus. “Mudah-mudahan ada bantuan dari Djarum Foundation dalam menyusun buku panduan tersebut,” ujarnya.

Ia mengakui perkembangan seni teater di kalangan pelajar cukup pesat, menyusul hampir di semua sekolah memiliki kegiatan ekstra kurikuler teater. “Pembedanya soal kualitas yang dihasilkan masing-masing sekolah belum merata, sehingga perlu ada diasah agar lebih berkualitas,” ujarnya.

Terlebih lagi, ajang untuk mengasah kemampuan para pemain teater sudah tersedia melalui ajang Festival Teater Pelajar Kudus. Selain menyelenggarakan lomba, Djarum Foundation juga menyelenggarakan pelatihan serta loka karya untuk guru-guru teater di semua sekolah di Kudus.

Menurut dia, untuk memajukan seni teater guru memang dituntut kreatif serta inovatif. “Kalaupun belum ada guru teater, sekolah tersebut bisa menggunakan tenaga profesional,” ujarnya.

Perwakilan Djarum Foundation Bakti Budaya Adi Pardianto mengungkapkan untuk menyusun buku panduan tentang teater tentunya menjadi wewenang Disdikpora. Kalaupun diajak kerja sama, Djarum Foundation menurutnya, tetap akan mempertimbangkan hal itu karena demi kemajuan teater di Kudus. “Biarlah mereka yang mengusulkan dan menentukan, mengingat ilmu tentang teater cukup banyak,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya