SOLOPOS.COM - Tari Cry Jailolo di TBS Solo, Selasa (11/11/2014) malam. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Penari menarikan tari Cry Jailolo di pentas Teater Arena, Taman Budaya Surakarta (TBS), Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/11/2014) malam. Tari garapan koreografer Eko Supriyanto tersebut terinspirasi kehidupan budaya Suku Sahu di Jailolo, Halmahera Barat. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Ilustrasi. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, KUDUS- Seni teater dinilai mampu menghasilkan generasi berkarakter karena di dalamnya terdapat ajaran soal falsafah kehidupan, kata Koordinator Teater Djarum Kudus Oey Riwayat Slamet.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Oleh karena itu, festival teater pelajar selalu rutin digelar di Kudus dan tahun ini memasuki tahun ketujuh,” ujarnya saat menggelar jumpa pers bersama sejumlah media terkait festival teater pelajar 2014 di GOR Bulu Tangkis Djarum Kaliputu Kudus seperti dikutip Antara, Minggu (30/11/2014).

Ia mengakui, digelarnya fertival seni teater berawal dari rasa keprihatinan terhadap generasi muda saat itu yang kurang memiliki rasa kesetiakawanan dan tepo seliro.

Dikembangkannya seni teater lewat festival tersebut, kata dia, bertujuan untuk membentuk pelajar yang berkarakter karena di dalam seni teater tersebut mengajarkan hal-hal positif, seperti kebersamaan dan toleransi.

“Setidaknya generasi muda yang ada nantinya turut memberikan sumbang sih terhadap perkembangan bangsa ini ke depan,” ujarnya.

Festival tersebut, kata dia, tidak sekadar menghafal naskah, melainkan para pegiat seni teater yang dimulai dari pelajar dan guru juga diikutkan dalam lokakarya dengan mengundang tokoh teater.

Harapannya, lanjut dia, agar kualitas festival teater pelajar tersebut semakin meningkat, termasuk dalam hal manajemennya.

Perwakilan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus Bambang Widiharto menambahkan, dalam rangka menyelenggarakan pendidikan berkarakter bangsa, salah satunya bisa ditempuh lewat seni teater.

Lewat kurikulum terbaru, kata dia, siswa tidak lagi hanya diminta menganalisa dan menyimpulkan, melainkan ditantang untuk berani tampil bicara menyampaikan pendapat dan siap menerima kritik.

Dengan demikian, lanjut dia, seni teater juga sangat baik untuk mendidik anak menjadi manusia cerdas, terampil, dan berbudi luhur.

Apalagi, lanjut dia, mempelajari seni teater sekaligus mempelajari nilai-nilai kehidupan yang positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya