SOLOPOS.COM - Massa yang mengaku berasal dari kelompok petani tembakau Jateng datang ke area depan Kantor Gubernur Jateng, Selasa (17/1/2017), dengan menumpang truk. (Imam Y.S./JIBI/Semarangpos.com)

Ribuan orang yang mengaku berasal dari kelompok petani tembakau se-Jateng kembali menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ribuan orang yang mengaku berasal dari kalangan petani tembakau se-Jawa Tengah (Jateng) kembali menggelar aksi unjuk rasa atau demo di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Selasa (17/1/2017). Mereka mendatangi Kantor Gubernur Jateng dan memadati ruas Jl. Pahlawan, Semarang, yang berada tepat di depan kompleks Kantor Gubernur Jateng.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Massa yang mengaku berasal dari kelompok petani tembakau Jateng berjalan menuju area depan Kantor Gubernur Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, guna menyampaikan tuntutannya, Selasa (17/1/2017). (Imam Y.S./JIBI/Semarangpos.com)

Massa yang mengaku berasal dari kelompok petani tembakau Jateng berjalan menuju area depan Kantor Gubernur Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, guna menyampaikan tuntutannya, Selasa (17/1/2017). (Imam Y.S./JIBI/Semarangpos.com)

Dalam demo itu, para petani tembakau menuntut pemerintah agar segera mengesahkan UU Pertembakauan dan menolak tembakau dari luar negeri atau impor. Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng, Wisnu Brata, yang turut serta dalam aksi itu menyebutkan alasan kelompoknya mendatangi Kantor Gubernur Jateng.

“Kami ingin bertemu Pak Ganjar [Pranowo] yang merupakan Senopati Tembakau bagi petani tembakau di Jateng. Kami ingin Bapak Gubernur menyampaikan aspirasi kami ke pemerintah pusat terkait penolakan tembakau impor dan pengesahan UU Pertembakauan,” ujar Wisnu dalam orasinya.

Massa yang mengaku berasal dari kelompok petani tembakau Jateng mendatangi pintu masuk kompeks kantor Gubernur Jateng, Semarang, guna menyuarakan tuntutannya yang menolak tembakau impor dan pengesahan UU Pertembakauan, Selasa (17/1/2017). (Imam Y.S./JIBI/Semarangpos.com)

Massa yang mengaku berasal dari kelompok petani tembakau Jateng mendatangi pintu masuk kompeks kantor Gubernur Jateng, Semarang, guna menyuarakan tuntutannya yang menolak tembakau impor dan pengesahan UU Pertembakauan, Selasa (17/1/2017). (Imam Y.S./JIBI/Semarangpos.com)

Demo di depan Kantor Gubernur Jateng ini merupakan aksi susulan yang digelar petani tembakau se-Jateng pada Senin (9/1/2017) lalu. Saat itu, demo juga menuntut tembakau impor disetop dan UU Pertembakauan segera disahkan.

Bedanya demo pada pekan lalu hanya diikuti sekitar 700 petani, sedangkan Selasa ini diikuti sekitar 7.000 orang atau 10 kali lipat dari sebelumnya. Ribuan petani tembakau yang mengikuti demo itu datang ke depan Kantor Gubernur Jateng dengan menumpang 70 bus dan 10 truk. Mereka berasal dari berbagai daerah penghasil tembakau di Jateng, seperti Temanggung, Wonosobo, Klaten, dan Boyolali.

Poster wajah para tokoh di Indonesia yang dianggap sebagai musuh para petani tembakau turut dibawah oleh massa yang menamakan diri sebagai Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng dalam demo di depan Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (17/1/2017). (Imam Y.S./JIBI/Semarangpos.com)

Poster wajah para tokoh di Indonesia yang dianggap sebagai musuh para petani tembakau turut dibawah oleh massa yang menamakan diri sebagai Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng dalam demo di depan Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (17/1/2017). (Imam Y.S./JIBI/Semarangpos.com)

Massa yang mengaku berasal dari kelompok petani tembakau Jateng datang ke area depan Kantor Gubernur Jateng, Selasa (17/1/2017), dengan menumpang truk. (Imam Y.S./JIBI/Semarangpos.com)

Massa yang mengaku berasal dari kelompok petani tembakau Jateng datang ke area depan Kantor Gubernur Jateng, Selasa (17/1/2017), dengan menumpang truk. (Imam Y.S./JIBI/Semarangpos.com)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya