SOLOPOS.COM - Para santriwati yang tergabung dalam KMPP melakukan demo menolak kebijakan lima hari sekolah di depan Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (21/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Lima hari sekolah, kebijakannya mendapat penolakan dari sejumlah santri yang tergabung dalam KMPP.

Semarangpos.com, SEMARANG – Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah mendapat penolakan sejumlah santri pondok pesantren dan siswa madrasah yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP). Mereka pun menggelar aksi demo sebagai wujud penolakan terhadap kebijakan lima hari sekolah atau full day school itu di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Jl. Pahlawan, Semarang, Jumat (21/7/2017).

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Massa yang mencapai ribuan orang itu pun menggelar aksi dengan berjalan kaki dari Masjid Baiturahman, Simpang Lima. Sepanjang jalan, mereka melakukan orasi sambil mengusung spanduk yang berisi penolakan terhadap kebijakan lima hari sekolah atau yang akrab disebut full day school (FDS).

Bagaiman aksi massa yang mayoritas berasal dari kalangan santri pondok pesantren di Jateng itu dalam menolak kebijakan lima hari sekolah atau full day school. Berikut rekaman lensa yang berhasil diabadikan Semarangpos.com :

demo lima hari sekolah

Aparat kepolisian bersama Banser Ansor berjaga-jaga mengamankan jalannya demo full day school di Jl. Pahlawan, Semarang, Jumat (21/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

demo lima hari sekolah

Para anggota KMPP menggelar aksi demo menolak kebijakan lima hari sekolah di kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Semarang, Jumat (21/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

 

 

 

demo lima hari sekolah

Para santriwati yang tergabung dalam KMPP melakukan demo menolak kebijakan lima hari sekolah di depan Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (21/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

 

 

 

 

demo lima hari sekolah

Massa dari KMPP menggelar long march menuju kantor Gubernur Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, Jumat (21/7/2017). Mereka melakukan aksi untuk menyuarakan aspirasi terkait penolakan kebijakan lima hari sekolah atau full day school. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

 

 

 

 

 

Ketua FKDT, Lukman Hakim.

Ketua DPP Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Lukman Hakim, memberikan keterangan pers di sela aksi penolakan kebijakan lima hari sekolah di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Semarang. (Nahdlatul Ulama Jateng)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya