SOLOPOS.COM - Puluhan aktivis dari berbagai elemen masyarakat terlihat khusyuk memanjatkan doa untuk Patmi di depan kompleks perkantoran Pemprov Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (23/3/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

Pabrik PT Semen Indonesia kehadirannya mendapat penolakan dari para petani Kendeng yang rela menggelar aksi cor kaki hingga meninggal, yakni Patmi.

Semarangpos.com, SEMARANG — Meninggalnya Patmi, salah satu peserta aksi tolak pabrik PT Semen Indonesia di kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, menimbulkan keprihatian dari sejumlah aktivis yang berasal dari kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM), mahasiswa, dan lintas agama di Semarang.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Aktivis dari berbagai LSM memegang lilin saat melakukan doa bersama untuk aktivis lingkungan almarhum Patmi dan para pejuang lingkungan lestari, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/3) malam. Patmi (48), yang turut dicor kakinya sebagai penolakan terhadap keberadaan pabrik semen di Rembang itu meninggal pada Selasa (21/3) diduga akibat serangan jantung.

Aktivis dari berbagai LSM memegang lilin saat melakukan doa bersama untuk aktivis lingkungan almarhum Patmi dan para pejuang lingkungan lestari, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/3) malam. Patmi (48), yang turut dicor kakinya sebagai penolakan terhadap keberadaan pabrik semen di Rembang itu meninggal pada Selasa (21/3) diduga akibat serangan jantung.

 

Puluhan aktivis dari berbagai elemen masyarakat terlihat khusyuk memanjatkan doa untuk Patmi di depan kompleks perkantoran Pemprov Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (23/3/2017). (JIBI/Semarangpos.com/IAntara/R. Roekotomo.)

Puluhan aktivis dari berbagai elemen masyarakat terlihat khusyuk memanjatkan doa untuk Patmi di depan kompleks perkantoran Pemprov Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (23/3/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Antara/R. Roekotomo)

Mereka pun menggelar doa bersama di depan Gedung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) yang setiap hari digunakan Gubernur Ganjar Pranowo berkantor, Kamis (23/3/2017) malam. Mereka datang dengan membawa lilin sambil memanjatkan doa-doa agar arwah Patmi diterima di sisi Tuhan Y.M.E.

Puluhan aktivis dari berbagai elemen masyarakat terlihat khusyuk memanjatkan doa untuk Patmi di depan kompleks perkantoran Pemprov Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (23/3/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Puluhan aktivis dari berbagai elemen masyarakat terlihat khusyuk memanjatkan doa untuk Patmi di depan kompleks perkantoran Pemprov Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (23/3/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Tak hanya memanjatkan doa, para simpatisan petani Kendeng yang menolak berdirinya pabrik PT Semen Indonesia di Rembang itu juga menyampaikan orasi, puisi maupun lagu yang ditujukan bagi Gubernur Ganjar Pranowo. Mereka menilai Ganjar selama ini lebih mementingkan korporasi dibanding rakyatnya. Alhasil, rakyatnya pun nekat menggelar aksi cor semen pada kakinya di depan Istana Merdeka, Jakarta, sebagai wujud penolakan terhadap pabrik semen.

Di antara puluhan peserta aksi cor kaki itu ada satu yang meninggal dunia, yakni Patmi. Perempuan berusia 48 tahun itu meninggal diduga akibat serangan jantung, Selasa (21/3/2017).

Puluhan aktivis dari berbagai elemen masyarakat terlihat khusyuk memanjatkan doa untuk Patmi di depan kompleks perkantoran Pemprov Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (23/3/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Puluhan aktivis dari berbagai elemen masyarakat terlihat khusyuk memanjatkan doa untuk Patmi di depan kompleks perkantoran Pemprov Jateng di Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (23/3/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Kepergian Patmi ini pun menimbulkan kesedihan dari berbagai kalangan hingga menggelar doa bersama. Bagaiman kesakralan acara doa bersama itu? Berikut rekaman lensanya :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya