SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (tengah), seusai peluncuran Progam Cempaka di Balai Kota Semarang, Selasa (19/9/2023). (Solopos.com-Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng) meluncurkan program Cempaka, yang merupakan akronim dari Cegah Stunting Bersama Pengusaha Kota Semarang. Program ini diciptakan Pemkot Semarang sebagai upaya menekan angka stunting atau tengkes di wilayahnya.

Program Cempaka ini diluncurkan Pemkot Semarang di Balai Kota Semarang, Selasa (19/9/2023). Turut hadir dalam acara peluncuran itu Kepala Badan Kependudukan dan Kelurga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Hasto mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengarahkan agar penanganan stunting dilakukan secara pentahelix yang melibatkan berbagai stakeholder. Menurutnya, program Cempaka itu sangat inovatif dan bisa menjadi percontohan daerah lain.

“Jadi arahan bapak Presiden ini tentang pentahelix yang mengarahkan kepada seluruh stakeholder, baik pemerintah maupun swasta dalam penanganan stunting, termasuk dari kalangan pengusaha. Ini [program Cempaka milik Pemkot Semarang] sangat inovatif. Ini bisa jadi best practice, dicontoh di tempat lain,” ujar Hasto.

Menurut Hasto program ini tidak hanya dapat membantu mengentaskan stunting, namun juga membantu mengurangi angka kemiskinan. Nantinya hotel-hotel yang bekerja sama dalam program ini dapat menjadi orang tua asuh bagi masyarakat sekitar.

“Saya kira kalau kota-kota besar menggalakkan perhotelan yang juga mampu mengolah banyak makanan yang mampu menurunkan stunting. Ini bagus sekali kerja samanya,” ujarnya.

Hotel di Semarang

Sementara itu Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan Program Cempaka ini nantinya akan membagikan makanan lebih yang ada di hotel untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan. Sedikitnya 82 hotel berbintang di Kota Semarang telah digandeng untuk bekerja sama dalam melakukan penanganan stunting.

“Jadi konsepnya cegah stunting bersama pengusaha. Contohnya bagaimana hotel-hotel ini, apalagi sekarang yang sudah peak session bisa menyiapkan makanan. Bukan sisa ya, daripada dibuang lebih baik dimanfaatkan. Contohnya hotel berbintang di Semarang ini ada 82. Kalau satu hotel menyiapkan 20 porsi, berarti sudah 1.640 porsi. Makanan di hotel kan sudah pasti ada sayur, protein, dan vitamin,” jelas Wali Kota Semarang yang karib disapa Ita.

Sebelum didistribusikan makanan akan dikumpulkan di dapur dahsyat, untuk kemudian diakomodasi para pemuda yang tergabung dalam Program Melon Musk, atau kepanjangan dari Milenial Gotong-royong Menanggani Stunting.

“Sehingga ini nanti terjadi kolaborasi semua. Tidak hanya dari hotel, tapi juga PPJI [Persatuan Pengusaha Jasa Boga Indonesia],” imbuhnya.

Selain program Cempaka ada pula program Satu Hari 2 Telur yang nantinya juga dikelola di dapur dahsyat. Program ini nantinya akan dilakukan dengan memberikan telur yang kaya protein kepada 1.022 anak stunting dan 600 ibu hamil di Kota Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya