SOLOPOS.COM - Suasana lingkungan Masjid Nurul Huda, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Minggu (13/2/2022), ketika warga menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Twitter @Wadas_Melawan)

Solopos.com, PURWOREJO — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengevaluasi proyek pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo. Proyek ini berbuntut kericuhan akibat rencana pengerukan batu andesit di Desa Wadas dengan sistem quarry alias penambangan terbuka.

Dalam rapat tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengundang Kepala Kanwil BPN Jateng, Kepala BBWS Serayu Opak, dan jajaran OPD di lingkungan Jateng. Ganjar Pranowo meminta tidak boleh ada yang bermain-main dengan proyek tersebut.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Yang ingin saya tekankan, abdikan diri kita untuk kepentingan bangsa dan negara. Buang pikiran yang kira-kira akan menyulitkan di lapangan. Apakah bisnis, kepentingan pribadi dan sebagainya. Jangan ada yang bermain-main, ini bicara merah putih dan kita kontribusikan untuk masyarakat. Saya serius soal ini,” kata Ganjar, sebagaimana dikabarkan Bisnis.com, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Pengerukan Batu Andesit di Desa Wadas Ditolak Warga, Kok Masih Ngotot?

Evaluasi

Ganjar juga meminta proyek tersebut dievaluasi agar tidak timbul konflik yang berlarut-larut. Hal itu disampaikan setelah dia mendapatkan masukan langsung dari masyarakat saat datang ke Desa Wadas untuk membicarakan kontroversi quarry andesit.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu mengaku mendapat sambutan baik dari masyarakat Desa Wadas. Dia pun menegaskan tidak boleh ada kekerasan yang dilakukan terhadap warga.

“Saya sendiri sudah membuktikan, kemarin ke sana [Wadas] sambutan masyarakat baik. Mereka yang kontra bisa saya ajak komunikasi baik-baik. Intinya cara pendekatannya harus smooth, tidak boleh ada kekerasan kecuali ada ancaman,” tegas Ganjar.

Baca juga: Asal Usul Batu Andesit, Harta Karun Desa Wadas Purworejo

Ganjar juga memberikan kepada pihak kepolisian untuk melakukan evaluasi. Pada intinya dia menentang segala bentuk kekerasan dalam menyelesaikan proyek Bendungan Bener dan konflik quarry andesit di Desa Wadas.

Dia juga meminta BPN dan BBWS Serayu Opak lebih proaktif dalam menyelesaikan sengketa proyek tersebut. Salah satunya adalah pembayaran ganti rugi kepada masyarakat.

“Yang sudah setuju segera dibayarkan, yang belum setuju kita hormati dan kita ajak bicara. Bagaimana teknisnya, bagaimana kondisi pasca ditambang, aspek lingkungan seperti apa dan lain sebagainya agar semua memahami,” ucapnya.

Baca juga: Mereka yang Untung dari Tambang Batu Andesit di Desa Wadas

Sebagai pemimpin wilayah Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan pihaknya siap melakukan pendampingan kepada warga Desa Wadas. Dia telah mendapat informasi secara langsung bahwa banyak orang yang trauma akibat menjadi korban kekerasan.

“Kami siap bantu, semua OPD saya perintahkan turun. Kalau masyarakat setuju, besok langsung kita terjunkan untuk mendampingi perempuan, anak, membantu program pengentasan kemiskinan, memberikan trauma healing dan sebagainya,” pungkasnya.

Baca juga: Pulau Jawa Kantung Batu Andesit Indonesia, 2 Titik di Jawa Tengah

Konflik Desa Wadas

Diberitakan sebelumnya, konflik di Desa Wadas memanas pada awal pekan lalu, saat pihak BPN didampingi aparat kepolisian melakukan pengukuran tanah yang rencananya akan dipakai sebagai lahan tambang batu andesit. Pengerukan material batuan alam ini diperlukan untuk mendukung proyek Bendungan Bener.

Rencananya pemerintah bakal membebaskan 124 hektare lahan untuk keperluan pengerukan andesit. Akan tetapi, rencana itu ditentang warga Desa Wadas. Mereka yakin penambangan itu akan merusak lingkungan dan masa depan mereka yang kebanyakan bekerja sebagai petani di tanah surga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya